Sahabat.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung melakukan intensifikasi budidaya tanaman cabai di beberapa kabupaten penghasil untuk mengatasi lonjakan harga komoditas itu.
"Adanya fenomena El Nino yang terjadi beberapa waktu ini memberikan dampak kepada pertanaman cabai di sini. Seperti adanya kekeringan yang mengakibatkan ketersediaan air untuk tanaman cabai sangat minim dan membuat tanaman cabai mati mencapai 30 persen dari total lahan tanaman cabai," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Bani Ispriyanto di Bandarlampung, Selasa (12/12).
Ia melanjutkan selain itu kemarau juga mengakibatkan penyebaran hama penyakit akibat suhu tinggi, penurunan kualitas tanaman, gangguan musim tanam yang mengakibatkan penurunan luas tanam dari periode September-Oktober 2022 luasan mencapai 600 hektare, di periode yang sama pada 2023 luas tanam hanya 250 hektare.
"Semua itu mengakibatkan ketidakstabilan harga cabai, oleh karena itu dilakukan upaya intensifikasi tanaman cabai untuk beberapa kabupaten penghasil cabai di Lampung," katanya.
Dia menjelaskan program intensifikasi tanaman cabai itu dilakukan melalui pemberian pupuk NPK, pupuk organik cair dan padat, di Kabupaten Lampung Tengah dengan luasan pertanaman 30 hektare, Kabupaten Lampung Selatan 25 hektare dan Kabupaten Pesawaran dengan luas tanaman cabai 25 hektare.
"Diharapkan melalui kegiatan intensifikasi ini bisa memaksimalkan produksi cabai di daerah sentra produksi, sehingga bisa mengatasi kenaikan harga cabai di pasaran," tambahnya.
Diketahui sebaran pertanaman cabai di Provinsi Lampung ada di Kabupaten Pringsewu tepatnya di Kecamatan Adiluwih dengan luas tanam 50 hektare dan umur tanaman 30 hari setelah tanam dengan estimasi mulai panen pada Januari 2024.
Di Kabupaten Pesawaran ada di Kecamatan Tegineneng dengan luas tanam 80 hektare umur 7 hari setelah tanam, estimasi panen di Februari 2024, kemudian luasan tanam 23 hektare umur tanaman 10 hari setelah tanam dan estimasi panen pada Februari 2024.
Juga di di Kecamatan Way Ratai dengan luas tanam 30 hektare umur 20-30 hari setelah tanam dan estimasi panen pada Januari-Februari 2024.
Lalu di Kabupaten Lampung Selatan ada di Kecamatan Ketapang dengan luas tanam cabai jenis cabai merah seluas 10 hektare, umur 7 hari setelah tanam, estimasi panen pada Februari. Jenis cabai rawit luasan 12 hektare dan 5 hektare jenis cabai merah, keduanya memiliki umur tanaman sudah mulai masa akhir panen.
Kemudian di Kabupaten Lampung Barat di Kecamatan Balik Bukit, Way Tenong dan Sukau ada 10 hektare luas tanaman cabai dengan usia tanaman 50 hari setelah tanam dan estimasi panen pada Januari 2024.
Sedangkan di Kabupaten Lampung Tengah ada 40 hektare lahan pertanaman cabai rawit dan 140 hektare lahan tanaman cabai merah yang ada di Kecamatan Padang Ratu, Bekri, Kalirejo, dan Sendang. Untuk usia tanaman cabai yaitu 10-20 hari setelah tanam dan estimasi panen pada Februari-Maret 2024.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
AMIN Gelar Kampanye Akbar di JIS, Ini Tiga Lokasi Parkir Kendaraan
Leave a comment