LKS Alamanda beri Bantuan untuk Penjual Sapu Keliling di Tanggamus

10 April 2023 06:56
Penulis: Alber Laia, news
Sejumlah anggota LKS Alamanda saat memberikan bantuan untuk Muhamad Salim. ANTARA/HO-LKS Alamanda

Sahabat.com - Ketua Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Alamanda Rosawati Purwantari, memberikan bantuan berupa perabotan rumah tangga dan kebutuhan pokok kepada Muhammad Salim, penjual sapu keliling warga Pekon (Desa) Talang Sepuh, Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Tanggamus, Lampung.

"Bantuan yang diberikan ini berupa lemari pakaian, lemari rak piring, kasur, bantal, seprei, selimut, baju, mukena, sajadah, handuk dan bahan pokok," kata Rosawati Purwantari saat dihubungi dari Lampung Selatan, Minggu (9/4).

Dia mengatakan bantuan tersebut memang diberikan setiap tahun  kepada Muhammad Salim.

"Bantuan ini merupakan tahun ketiga, sebab setiap Ramadhan banyak yang berdonasi untuk Muhamad Salim. Tahun kemarin juga telah diserahkan TV, lemari, kasur, bahan pokok. Kemudian penyaluran dua bulan sebelumnya mendapat donasi untuk beli seng buat dapurnya yang bocor," kata dia.

Roswati Purwantari juga berharap dukungan dan saling membantu untuk kehidupan Muhamad Salim dan keluarganya melalui LKS Alamanda, yakni Rek BRI 5773010011948534, atas nama Pejuang Sosial LKS Alamanda Tanggamus.

"Mari saudaraku semua kita saling membantu untuk kebutuhan mereka yang membutuhkan dengan cara berdonasi," katanya pula.

Sementara itu, Muhamad Salim mengaku sangat berterima kasih kepada orang baik dan LKS Alamanda Tanggamus yang telah memberikan perhatian kepada dirinya dan keluarga.

"Terima kasih yang tak terhingga, atas bantuan orang baik dan LKS Alamanda Tanggamus," katanya.

Dia mengaku akan terus berjuang berjualan sapu lidi secara keliling sebab hanya itu yang dapat dilakukannya.

Dia menceritakan pekerjaan itu sudah dia lakoni selama 20 tahun, bahkan tak jarang ia berjalan sampai ke Kabupaten Pesawaran yang ditempuh dengan berjalan kaki demi mendapatkan persentase Rp2 ribu dari setiap satu sapu lidi yang laku terjual.

Muhamad Salim, tak miliki pilihan, sebab ia harus menafkahi istri dan seorang anaknya yang mengalami sakit gangguan mental. Meski renta dan tak berdaya, ia bahkan tidak memiliki keinginan untuk menjadi peminta-minta.

Dia tetap tegar dan gigih menjalani hidup sebab tidak ada pekerjaan lain, yang dapat dilakukannya, lantaran tak miliki keahlian dalam mendulang rupiah untuk penghidupan keluarganya.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment