Menkeu: Indonesia Punya Peran Penting Dalam Ekonomi Halal Global

29 Agustus 2023 07:45
Penulis: Habieb Febriansyah, news
Pengunjung mengamati baju muslim yang dijual saat berlangsungnya Halal Fair 2023 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (4/8/2023). Pameran menampilkan berbagai produk halal mulai dari kuliner, fesyen, jasa tur umroh hingga perbankan yang menjadi media dakwah guna mengedukasi serta memperkenalkan beragam produk halal kepada masyarakat. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nym.

Sahabat.com - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia memiliki peran penting dalam ekosistem ekonomi halal global.

Hal itu disebabkan populasi muslim yang besar membuat produksi dan pengembangan pasar produk halal di Indonesia berkembang dengan baik. Ekonomi halal Indonesia diperkirakan dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 5,1 miliar dolar AS per tahun.

“Meningkatnya permintaan terhadap produk dan layanan halal serta posisi strategis Indonesia di pasar global telah memberikan potensi pertumbuhan yang cepat dan ruang yang luas bagi ekonomi halal Indonesia untuk berkembang,” kata Sri Mulyani dalam The 7th Annual Islamic Finance Conference (AIFC) yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa.

Menurut Sri Mulyani, industri halal pada tingkat global menghadapi tantangan yang relatif sama, yaitu fragmentasi lembaga-lembaga halal, minimnya standardisasi, kurangnya pengetahuan auditor halal, dan kepatuhan terhadap standar syariah.

Selain itu, juga termasuk rendahnya literasi halal, kurangnya penelitian dan pengembangan, tidak adanya lembaga sertifikasi internasional, dan kurangnya pendanaan halal.

Dalam mengatasi tantangan-tantangan tersebut, Pemerintah Indonesia menyiapkan tiga pilar strategis utama yang menjadi perhatian.

Pertama, fokus pemenuhan terhadap meningkatnya permintaan produk halal yang berkualitas tinggi. Strategi tersebut juga diiringi dengan keuangan sosial Islam, seperti zakat, yang berperan penting untuk meningkatkan konsumsi produk Halal karena dapat memberdayakan daya beli kelompok yang terpinggirkan.

Kedua, komitmen terhadap perdagangan dan promosi internasional untuk memperluas akses pasar halal. Hal tersebut dapat dilakukan melalui perdagangan, promosi, dan memperkuat eksposur internasional terhadap produk halal Indonesia sekaligus membantu produsen untuk memanfaatkan peluang yang ada.

Terakhir, investasi dalam ekonomi halal yang diwujudkan melalui penyederhanaan izin usaha, pemberian insentif untuk industri halal, serta memberikan akses ke pameran nasional dan internasional untuk UMKM.

“Pemerintah Indonesia selalu mendukung industri halal dengan menciptakan lembaga nilai-nilai halal dan memperkuat kebijakan. Semua langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa industri ini telah mengadopsi standar Halal yang kuat dan terpercaya,” ujar Menkeu.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment