Mentan: Tanaman Perlu Perlakukan Khusus untuk Hasilkan Maksimal

24 Februari 2023 07:24
Penulis: Alber Laia, news
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat melakukan peninjauan perkebunan kakao milik petani di Desa Konaweha Kecamatan Samaturu Kabupaten Kolaka, Kamis. (Foto Antara/Darwis)

Sahabat.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengimbau petani khususnya sektor perkebunan di Kabupaten Kolaka,  Sulawesi Tenggara untuk memberi perlakukan khusus terhadap tanaman mereka untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal.

"Kalau setiap tanaman itu diberi perlakukan khusus baik menyangkut pupuk maupun pestisida tanaman sesuai aturan, tentu hasilnya akan lebih baik dibanding dengan yang tidak memerlukan perawatan khusus," kata Syahrul.

Hal itu disampaikannya saat berdialog dengan petani perkebunan di Desa Konawe, Kecamatan Samaturu atau sekitar 50 Kilometer dari Utara ibukota Kabupaten Kolaka, (23/2).

Di desa itu, Menteri Pertanian yang di dampingi anggota BPK RI asal Kolaka, Haerul Saleh juga menerima berbagai masukan serta keluhan petani kakao terkait produksi panen mereka yang saat ini hasilnya sudah jauh lebih sedikit dibanding dengan era tahun 80-an atau 90-an.

Syamsul Bahri, ketua kelompok tani Desa Konaweha mengatakan tanaman kakao yang saat ini sudah bukan musim panen namun hingga kini masih berbuah dan bisa di panen akibat perlakukan khusus dari petani dengan memberikan pupuk organik.

Menurutnya kebun kakao yang ada di desa Konaweha akan dijadikan kebun percontohan agar bisa di publikasikan kepada warga masyarakat khususnya petani kakao.

Selain itu lanjut Syamsul Bahri, petani kakao di desanya juga mengharap kepada pemerintah untuk peremajaan tanaman kakao serta kebutuhan pupuk yang tersedia, karena akhir-akhir ini sangat langka untuk mendapatkan pupuk bagi petani kakao.

" Khusus desa Konaweha luas lahan tanaman kakao saat ini seluas 202 hektar, tanaman cengkih 189 hektar dan lada 80,5 hektar," katanya seraya menambahkan petani di desanya juga butuh pipanisasi untuk mendapatkan air jika tanaman kakao alami kekeringan panjang.

Menanggapi hal itu Menteri Pertanian Sahrul Yasin Limpo mengatakan Kabupaten Kolaka yang memiliki lahan perkebunan bagus dan berbeda dengan lahan pertanian yang ada di beberapa daerah di Indonesia.

Menurutnya tanaman kakao dalam sekali panen menyiapkan waktu lama sehingga membutuhkan konsep tanaman jangka pendek (tumpang sari) agar bisa menutupi hasil produksi tanaman jangka panjang.

"Di bidang pertanian itu modalnya hanya tiga yakni kemauan, semangat kebersamaan serta jujur," ungkap Sahrul Yasin limpo.

Untuk itu kata Menteri, Pemerintah Daerah serta Dinas Pertanian harus siapkan konsep sehingga lahan yang akan digunakan nantinya bisa tepat untuk mensejahterakan masyarakat khususnya petani.

Terkait pupuk, mantan Gubernur Sulsel dua periode itu mengatakan, pengadaan pupuk tidak ada yang kurang karena permintaan pupuk untuk seluruh wilayah Indonesia telah disiapkan sebanyak 24 juta ton dan dana yang tersedia dari negara sekitar Rp25 triliun.

"Jadi kalau masalah pupuk tidak ada yang kurang, namun permintaan kita sangat banyak dan justru dimanjakan oleh pupuk," tutur Sahrul menutupnya.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment