Sahabat.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas dalam kunjungan kerja ke Kota Mojokerto, mengapresiasi inovasi program Segenggam Sampah Gawe Stunting (Gempa Genting) dalam penanganan stunting di kota tersebut, Senin.
“Hari ini kita cek, kita lakukan monitoring dan evaluasi pelayanan publik. Tadi saya ke Mal Pelayanan Publik (MPP), lalu ketemu para kepala organisasi perangkat daerah. Kinerja Kota Mojokerto cukup impresif dalam beberapa tahun terakhir. Inovasinya juga terus tumbuh,” ujar Anas di Mojokerto.
Di MPP, Anas didampingi Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengecek beragam layanan dan mengajak Pemkot Mojokerto untuk terintegrasi dengan MPP Digital.
“Kita ke depan sedang membuat MPP Digital, salah satu keunggulannya skema single-sign-on akan diterapkan pada semua lini pelayanan publik, di mana warga dapat mengakses sumber daya dalam semua layanan hanya dengan menggunakan satu akun pengguna saja. Sehingga, lebih simpel dalam mengakses beragam layanan yang jumlahnya sangat banyak dan bersifat heterogen di tanah air,” tuturnya.
Anas juga mengecek program penurunan stunting di kota tersebut. Permasalahan stunting menjadi perhatian Presiden Jokowi.
“Kami ditugasi Bapak Presiden untuk memperkuat tata kelola birokrasi penanganan stunting, termasuk dengan sentuhan digital. Itulah mengapa kini banyak daerah yang menerapkan skema digital dalam penanganan stunting, terutama untuk memonitor perkembangan anak,” ujar mantan kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah (LKPP) tersebut.
Secara nasional, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, prevalensi stunting ditargetkan turun hingga 14 persen pada 2024; dari posisi 2022 sebesar 21,6 persen. Di Kota Mojokerto, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting per 2022 sebesar 8,4 persen, di bawah rata-rata nasional 21,6 persen dan Provinsi Jatim 19,2 persen.
“Capaian ini harus terus ditingkatkan. Perkuat kolaborasi, termasuk Forkopimda harus mengeroyok program stunting dan kemiskinan bersama-sama,” ujar Anas.
Anas mengapresiasi inovasi Pemkot Mojokerto dalam program Gempa Genting (Segenggam Sampah Gawe Stunting). Melalui program tersebut, warga bisa memanfaatkan sampah organik rumah tangga sebagai pakan maggot.
Kemudian, hasil ternak maggot dijadikan pakan ikan yang dibudidayakan oleh warga. Hasil panen budidaya ikan tersebut kemudian disalurkan kepada warga yang memiliki balita stunting untuk dikonsumsi.
“Artinya ini bukan hanya berdampak ke penanganan stunting, tapi juga meningkatkan kualitas manajemen sampah di kota,” ujarnya.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
AMIN Gelar Kampanye Akbar di JIS, Ini Tiga Lokasi Parkir Kendaraan
Rekayasa Lawan Arus Mulai Diberlakukan di Tol Jakarta-Cikampek
Leave a comment