MRT Jakarta Bidik Enam Stasiun Miliki "Naming Rights"

01 November 2023 07:23
Penulis: Habieb Febriansyah, news
Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda) Farchad Mahfud saat memberikan keterangan kepada wartawan, Jakarta, Selasa (31/10/2023). ANTARA/Luthfia Miranda Putri

Sahabat.com - PT MRT Jakarta (Perseroda) membidik sebanyak enam stasiun untuk memiliki penjualan hak penamaan (naming rights) pada halte bus bekerjasama dengan pihak ketiga berkontrak hingga 10 tahun.

"Untuk bisa meningkatkan pendapatan non tiket, ada enam stasiun yang masih tersedia potensinya," kata Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda) Farchad Mahfud saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Farchad menyebutkan keenam stasiun MRT itu yakni Cipete Raya, Blok A, Haji Nawi, Senayan, Bendungan Hilir dan Bundaran HI.

Nantinya, direncanakan MRT Fase 2 Bundaran HI-Kota yang ditargetkan beroperasi pada 2027 juga terbuka kepada merek perusahaan yang berminat memiliki hak penamaan. 

"Stasiun Fase dua, akan kita mulai untuk jajaki dengan berbagai merek perusahaan yang berminat menampilkan pengalaman (experience) di lokasi tersebut," jelasnya.

Dia menerangkan adanya hak penamaan ini bisa memberikan kesempatan bagi merek perusahaan yang menargetkan karakter penumpang transportasi publik yakni mendahulukan waktu, jalan kaki hingga gaya hidup sehat.

Saat ditanyakan nilai kontraknya pada setiap stasiun, dia menegaskan setiap lokasi memiliki karakteristik berbeda-beda, terlebih ada beragam durasi kontrak mulai dari lima hingga 10 tahun.

"Saya kira nilai kontrak berbeda-beda, ada yang kerja sama sebelum maupun setelah pandemi," katanya. 

Dia mencontohkan stasiun MRT yang memiliki angka keterangkutan (ridership) tinggi seperti Bundaran HI, Lebak Bulus, Blok M, dan Fatmawati yang kurasi antar stasiunnya tak bisa dipukul rata.

Hal itu lantaran menurut dia bisa mempengaruhi ketertarikan merek perusahaan untuk bekerjasama sehingga prinsip yang ditegaskan yakni kemampuan membayar (ability to pay).

"Hak penamaan ini sebetulnya secara komersial bersifat konfidensial, tapi kita sampaikan penyesuaian (customized) tidak bisa dipukul rata," katanya.

Investasi untuk proyek MRT Jakarta (MRTJ) Fase 2 hingga 2029 diproyeksikan mencapai Rp25,3 triliun.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment