Sahabat.com - Pengamat transportasi dan peneliti senior Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Revy Petragradia menilai tilang uji emisi yang kembali diberlakukan di DKI Jakarta pada November 2023 tidak efektif untuk menekan polusi.
Menurut dia, pemerintah sebaiknya menyusun sebuah rencana pengaturan emisi kendaraan dengan menggandeng diler dan bengkel resmi, sehingga kadar polusi kendaraan bisa dikontrol secara berkala.
"Ini kebijakan reaktif yang menurut saya efektivitasnya mungkin akan sangat rendah dibandingkan apabila kita membuat programnya secara komprehensif dan integratif," ujar Revy kepada Antara di Jakarta, Selasa.
Revy menuturkan pemerintah seharusnya menyiapkan satu rancangan besar untuk mengawasi emisi gas buang dari tahap awal masyarakat memiliki kendaraan.
"Seharusnya pemerintah sudah menyiapkan satu grand design bagaimana yang namanya program pengontrolan terhadap emisi itu dilakukannya dari awal, mulai dari pembelian kendaraan di showroom ataupun kerja sama dengan bengkel resmi sehingga jika ada pengecekan, akan ada buktinya," jelasnya.
Pemprov DKI Jakarta kembali memberlakukan tilang bagi kendaraan yang belum atau tidak lulus uji emisi bersama dengan Polda Metro Jaya pada awal November 2023. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyebut sudah berkoordinasi dengan Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya terkait tilang uji emisi tersebut.
Adapun mekanismenya, lanjut Syafrin, masih sama seperti yang pernah dilakukan sebelumnya. Pihaknya akan bekerja sama dengan Dinas LH (Lingkungan Hidup) dan Polri dan terkait lokasi penindakan, masih dalam pembahasan.
Di sisi lain, anggota Komisi A DPRD DKI Gembong Warsono justru mendukung pemerintah provinsi DKI untuk memperbanyak titik uji emisi gratis demi menekan polusi udara.
"Saya mendukung uji emisi gratis dan titik gerainya diperbanyak," kata Gembong kepada wartawan.
Gembong menuturkan tentunya kegiatan ini pemerintah tak bisa melakukannya sendiri, lantaran perlu adanya dukungan dari pihak swasta agar lancar terlaksana.
Dia juga menilai kegiatan uji emisi ini tidak bisa berjalan efektif jika tak konsisten dilakukan oleh pemerintah dalam menjalankan programnya.
Terlebih, dia menyoroti program uji emisi yang sebenarnya sudah dilaksanakan beberapa tahun yang lalu namun ketika ada persoalan baru digalakkan.
"Soal konsistensi, sosialisasi, dan pengawasan menjadi tiga hal yang penting yang harus dilakukan pemerintah," tuturnya.
Dengan adanya sosialisasi yang digencarkan, maka diharapkan mampu membangun kesadaran masyarakat untuk tertarik melakukan uji emisi daripada hanya sekedar memberikan sanksi.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
Leave a comment