Sahabat.com - Nelayan di Pantai Kampung Melayu Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), kembali melaut pasca-pantai tersebut tercemar limbah selama tiga pekan.
Ketua Forum Kelompok Usaha Bersama (FKUB) Batu Besar Bersatu Muhammad Idris di Batam, Senin, mengatakan para nelayan sudah mulai melaut sejak sepekan terakhir meskipun masih ada limbah hitam yang tersisa sedikit.
Ia menjelaskan hasil dari tangkapan para nelayan saat ini tidak sama dengan sebelumnya. Kali ini penghasilan nelayan di pantai tersebut turun sekitar 40 persen.
"Masyarakat sudah ada juga yang melaut mulai minggu yang lalu. Di sini nelayan tradisional," kata dia.
Ia menyampaikan sebagian besar limbah hitam sudah hilang, tetapi masih ada sisa minyak di permukaan air dan bibir pantai yang cukup sulit dihilangkan.
"Sudah sebagian besar hilang. Kemarin ada bersih-bersih bersama lanjutan karena masih ada minyak-minyak. Hasilnya sedikit membaik," ujarnya.
Sebelumnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam bergotong royong membersihkan sisa limbah minyak hitam atau limbah B3 di Pantai Melayu, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Kepri, Sabtu.
Dari kegiatan gotong royong itu berhasil mengumpulkan tujuh ton limbah minyak hitam yang bercampur dengan pasir dan lumpur.
Kegiatan bersih-bersih di sepanjang 70 meter dari 300 meter pesisir pantai yang tercemar itu melibatkan kurang lebih 60 orang.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
Leave a comment