Ombak Tinggi, ASDP Tutup Sementara Sejumlah Rute Penyeberangan di NTT

13 Februari 2023 10:06
Penulis: Alber Laia, news
Arsip. Sejumlah kapal Ferry berlabuh di pelabuhan Bolok, Kabupaten Kupang, NTT. ANTARA/Kornelis Kaha.

Sahabat.com - Manajemen PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry kembali menutup sementara penyeberangan pada empat rute pelayaran dari Kupang akibat cuaca ekstrem yang melanda daerah itu.

General Manager PT. ASDP Indonesia Ferry Syamsuddin kepada ANTARA di Kupang, Senin mengatakan bahwa empat rute dari Kupang yang ditutup itu akibat gelombang tinggi yang melanda perairan tersebut.

“Rutenya dari Kupang-Aimere-Waingapu kemudian juga Kupang-Sabu-Ende,” katanya.

Dia mengatakan bahwa penutupan sejumlah rute penyeberangan itu demi keselamatan penumpang, mengingat saat ini cuaca ekstrem sedang melanda perairan NTT.

Lebih lanjut kata dia, pihaknya juga tetap ikut perintah dari Koordinator Satuan Pelayanan Pelabuhan Bolok terkait dengan keberangkatan kapal.

Namun ujar dia sampai kapan dua jalur itu akan ditutup sementara tergantung pihaknya melihat situasi dan kondisi pada Selasa (14/2) besok.

Sementara itu, untuk rute penyeberangan Kupang-Hansisi pulau Semau Kabupaten Kupang tetap beroperasi seperti biasa baik itu pagi maupun sore.

Dengan kondisi cuaca seperti saat ini dia juga berharap agar para pengguna jasa kapal ASDP bisa memaklumi penutupan sejumlah rute penyeberangan itu untuk sementara waktu.

Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat pesisir waspada potensi gelombang tinggi hingga enam meter di beberapa perairan Indonesia.

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari utara-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari barat-barat laut dengan kecepatan angin berkisar 5-35 knot.

Kemudian Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Banda, perairan Kepulauan Tanimbar-Kepulauan Kai-Kepulauan Aru, perairan Amamapare-Agats dan Laut Arafuru.

Hal ini yang menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat PulauSimeulue-Kepulauan Nias, perairan Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano-Bengkulu, Teluk Lampung bagian selatan, Samudera Hindia Barat Aceh-Kepulauan Nias, Selat Bali-Lombok-Alas-Sape bagian selatan, Selat Sumba, Laut Sawu, Selat Ombai dan Selat Wetar, Laut Natuna Utara, perairan utara Kepulauan Natuna, perairan Kepulauan Seribu.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment