Sahabat.com - Pabrik bahan baku pestisida (karbamat) yang salah satu tujuannya untuk menekan impor dibangun di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten, Senin (30/10).
Direktur Utama PT DGW, David Yaory di Serang, Banten, Senin, mengatakan pabrik ini dibangun di atas lahan sekitar lima hektar dengan harapan bisa membendung impor yang didominasi dari China.
"Di Indonesia Trade Data, impor bahan baku pestisida yang masuk ke Indonesia itu mencapai 98 persen. Selama ini bahan baku pestisida dari China, dan inilah kesempatan kita untuk melokalisasi pembuatan bahan dasar pestisida," katanya.
David menargetkan pada 2025 pabrik karbamat tersebut sudah mulai beroperasi untuk mendukung kegiatan produksi. Karena secara konstruksi dimungkinkan akan selesai di September 2024 dan Desember baru akan mulai masuk mesin.
"Ini pertama di Indonesia dengan nilai investasi sebesar Rp320 miliar untuk bangunan gedung dan mesin," katanya.
David berharap dengan di bangunnya pabrik ini, ketergantungan produsen pestisida nasional terhadap bahan baku impor dapat berkurang serta dapat mendukung terwujudnya ketahanan pangan nasional.
"Kehadiran pabrik karbamasi ini tentunya akan menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah di negara sendiri dalam kemandirian memproduksi produk solusi pertaniannya sehingga risiko
ketergantungan bahan baku dari luar bisa dihindari," katanya menjelaskan.
Menurutnya, pestisida memiliki peran penting bagi upaya proteksi tanaman atas gangguan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) atau hama yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas panen petani.
Sementara itu, Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang, Suhardjo mengaku mendukung pembangunan pabrik tersebut. Karena dapat membantu dalam meningkatkan pertanian di Banten khususnya Kabupaten Serang.
"Kami ucapkan terimakasih semoga dengan hadirnya DWG ini bisa mendukung kami para petani dalam meningkatkan produksinya," katanya.
Ia mengatakan, untuk lahan pertanian di Kabupaten serang saat ini tercatat seluas 4.4694 hektar dan 46.117 hektar per sawah. Yang hingga saat ini berkurang akibat adanya alih fungsi menjadi perusahaan dan pabrik.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
AMIN Gelar Kampanye Akbar di JIS, Ini Tiga Lokasi Parkir Kendaraan
Leave a comment