Sahabat.com - Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya membentuk dan mengukuhkan bapak asuh dan bunda asuh anak stunting, di Sorong, Selasa, guna percepatan penurunan stunting pada 2023 sebesar 19 persen dari 23,7 persen.
Pengukuhan ini dilaksanakan Penjabat Gubernur Papua Barat Daya, Muhammad Musa'ad yang terdiri dari Penjabat Bupati Sorong, Yan Piet Mosso sebagai bapak asuh dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sorong Ny. Anie Moss dikukuhkan sebagai bunda asuh serta seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah dan Forkopimda.
Penjabat Bupati Sorong, Yan Piet Mosso dalam sambutannya menjelaskan bahwa deklarasi penurunan stunting di wilayah Kabupaten Sorong harus dimulai dari komitmen pelaksanaan penurunan stunting dari prevalensi 32,7 persen pada 2022 turun ke 19 persen di 2023.
"Pembentukan bapak asuh dan ibu asuh yang melibatkan seluruh OPD merupakan salah satu upaya strategis bagaimana kita mempercepat penanganan stunting itu," jelas Mosso.
Dia menyebutkan, Pemerintah Kabupaten Sorong pun telah menetapkan lokus penanganan stunting yang terdiri delapan distrik dan 25 kampung.
"Dengan kepastian lokus ini tentu mempermudah penanganan stunting melalui berbagai program strategis," ungkap Mosso.
Untuk mendukung komitmen percepatan penurunan stunting itu, pada tahun ini, Pemerintah Kabupaten Sorong pun telah mengintervensi kebijakan program strategis dengan menyediakan anggaran Rp12 miliar.
"Anggaran ini nanti diberikan ke sembilan OPD teknis yang bersentuhan langsung dengan penanganan stunting di wilayah itu," sebut Mosso.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Sorong pun telah mengeluarkan surat keputusan (SK) bupati tentang tim percepatan penanganan penurunan stunting yang melibatkan seluruh OPD dan stakeholder lainnya.
"Kita juga dalam langka penanganan stunting, tidak hanya pada pencegahan tetapi lebih kepada bagaimana penanganan stunting," kata dia.
Diakui bahwa dukungan anggaran APBN melalui DAK dari kementerian dan lembaga untuk penanganan stunting di Kabupaten Sorong sangat kurang, sehingga harus butuh komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Sorong melalui kebijakan APBD untuk menyediakan anggaran yang memadai.
"Mendukung penanganan stunting itu pun kita telah bekerja sama dengan pihak bank, perusahaan seperti Petrogas dan beberapa perusahaan yang ada di wilayah Kabupaten Sorong," sebut dia.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Papua Barat Daya, Muhammad Musa'ad menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Sorong yang telah membangun komitmen untuk percepatan penanganan stunting melalui pengukuhan bapak asuh dan bunda asuh.
"Saya memberikan apresiasi atas langkah strategis Kabupaten Sorong yang bergerak cepat dalam mengambil kebijakan program strategis guna percepatan penanganan stunting," ucap Musa'ad usai mengukuhkan bapak asuh dan bunda asuh di Kabupaten Sorong.
Sebab menurutnya, stunting merupakan satu kasus yang sangat membahayakan masa depan generasi bangsa, sehingga diperlukan langkah strategis pemerintah guna melakukan berbagai intervensi strategis percepatan penanganan stunting ini.
"Kita berharap upaya-upaya yang telah dan sedang dilakukan pemerintah kiranya nanti bisa memberikan dampak pada penurunan stunting sesuai dengan target," kata Musa'ad.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
Leave a comment