Sahabat.com - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Provinsi Sumatera Utara, Mulayadi Simatupang mengatakan melakukan investigasi penyebab naiknya harga beras medium, diantaranya dengan melakukan pengecekan langsung ke kilang-kilang padi yang ada di daerah itu.
"Ini perlu kita coba lihat nanti bersama Dinas Pertanian, kita sisir kilang-kilang padi dan lainnya untuk mengetahui penyebab utamanya,” ujar Mulyadi Simpatupang usai melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Pasar Sukaramai, Medan Jumat.
Mulyadi menjelaskan, berdasarkan pantauan tim pasar di lapangan, harga beras medium ditemukan paling mahal berada di angka Rp15.000 per kg. Padahal harga eceran tertinggi (HET) sekitar Rp11.500 per kg.
"Masih di atas harga acuan penjualan, beras medium paling mahal Rp15.000/kg," kata Mulayadi.
Ia mengungkapkan, secara angka produksi beras di Sumut berada di posisi surplus 321.546 ton pada bulan Agustus. Oleh sebab itu, pihaknya akan mencari tahu penyebabnya.
“Kita terus surplus di tahun ini sampai bulan Agustus, 321.546 ton, tetapi kendala kita pasokan lokal saat ini berkurang," kata Mulyadi.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Sumut Yura A Djalin mengatakan ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan harga beras naik, antara lain kenaikan harga beras global, spekulasi ancaman El Nino, dugaan dijual keluar.
“Kalau El Nino Aceh dan Sumut tidak berdampak signifikan, tetapi Jawa sudah terasa ada kemungkinan beras kita dijual keluar provinsi, kemudian ancaman El Nino dan kenaikan harga beras global juga mungkin mendorong spekulasi beras akan naik harganya,” kata Yura Djalin.
Sementara itu, salah seorang penjual beras di pasar Sukaramai Liliani mengaku, penjualan beras tetap stabil walau harganya meningkat cukup besar. Hanya saja, masyarakat banyak yang lebih memilih beras medium yang harganya sekitar Rp12.000 hingga Rp13.000/kg.
“Tidak turun penjualannya, yang paling mahal ini yang berkurang, tetapi yang kualitas di bawahnya malah jadi tambah banyak yang beli, tetapi sama kita pak sama saja, harganya tinggi pun untung yang kami dapat tetap sama,” kata Liliani.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
AMIN Gelar Kampanye Akbar di JIS, Ini Tiga Lokasi Parkir Kendaraan
Leave a comment