Sahabat.com - Pemerintah terus memperkuat program pendampingan terpadu dalam rangka mempercepat penanganan dan penanggulangan stunting di Tanah Air.
"Program pendampingan terpadu di 12 provinsi prioritas dan road show di 34 provinsi telah dilakukan oleh Kemenko PMK bersama dengan kementerian dan lembaga lainnya," kata Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan Kemenko PMK Agus Suprapto dihubungi Jakarta, Jumat.
Agus menjelaskan 12 provinsi prioritas tersebut adalah Aceh, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Sumatera Utara.
Agus menjelaskan pendampingan terpadu bertujuan untuk memastikan bahwa Perpres 72/2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting telah dipahami dan diimplementasikan dengan baik.
"Selain itu, pendampingan terpadu juga mendorong agar seluruh pemangku kepentingan saling bersinergi dan berkolaborasi dalam melaksanakan konvergensi program penurunan stunting yang saat ini juga berjalan simultan dengan program pengentasan kemiskinan ekstrem," katanya.
Agus mengatakan dari hasil pendampingan terpadu diketahui bahwa terdapat sejumlah kabupaten/kota yang masih menghadapi permasalahan dalam aspek tata kelola pelaksanaan program serta dalam pencapaian intervensi spesifik dan sensitif penanganan stunting.
Permasalahan-permasalahan tersebut, kata dia, menjadi tantangan yang harus dipecahkan bersama oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah guna mencapai target penurunan stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024.
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi stunting sebesar 21,6 persen. Angka ini mengalami penurunan 2,8 persen dari tahun sebelumnya. Target yang harus dicapai pada tahun 2024, prevalensi stunting turun menjadi 14 persen.
Agus yang pernah menjabat Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK itu menambahkan penanganan stunting menjadi kunci utama dalam mendukung program pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Agus menjelaskan pembangunan sumber daya manusia yang berkelanjutan memiliki tujuan untuk mewujudkan generasi penerus bangsa yang unggul, berkualitas, berbudi pekerti luhur, dan juga berdaya saing.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
Leave a comment