Pemerintah RI Beri Bantuan ke Korban Gempa Turki-Suriah

08 Februari 2023 15:43
Penulis: Mochammad Rizki, news
Gempa Turki. (Net)

Sahabat.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan agar segera dikirimkan bantuan ke Turki dan Syria pasca gempa magnitudo (M) 7,8. Jokowi meminta agar bantuan tersebut segera dikirimkan.

"Saya tadi baru menghadap Presiden tentang rencana pemerintah untuk memberikan bantuan di Turki dan Suriah. Intinya Presiden memberikan perintah kepada Menko PMK untuk mengkoordinasikan bantuan ke Turki dan Suriah secepat mungkin," ujar Muhadjir, Rabu (8/2/2023).

Muhadjir mengatakan, berdasarkan rapat koordinasi diusulkan agar Pemerintah RI mengutamakan pemberian bantuan berupa Tim Emergency Medical Team (EMT), Tim Middle Urban Search and Rescue (MUSAR). Selain itu, kata dia, dukungan logistik peralatan dan kebutuhan dasar masyarakat pasca bencana.

Sementara, Kepala BNPB, Suharyanto, mengatakan pembiayaan pemberian bantuan kepada Turki dan Suriah dapat menggunakan dana siap pakai. Dia menyebut ada beberapa hal yang mendesak untuk dikirimkan seperti matras hingga baju dingin.

"Selanjutnya adalah beberapa bahan logistik seperti selimut yang memang sangat diperlukan karena di sana sedang winter, matras, baju dingin, keranjang, detergen dan lainya. Selain itu, pemerintah juga perlu segera mengirimkan tenaga medis dan SAR," ujarnya. 

Pemerintah juga rencananya akan membentuk tim pengiriman bantuan pemerintah Republik Indonesia untuk Bencana Gempa Turki akan dikoordinasikan oleh BNPB. Tim bantuan akan terdiri dari Tim Emergency Medical Team (EMT) berupa tenaga medis dikoordinasikan oleh Kemenkes dan Tim Middle Urban Search and Rescue (MUSAR) dikoordinasikan oleh Basarnas.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono menjelaskan bahwa Kementerian Kesehatan juga telah membentuk Emergency Medical Team (EMT) yang merupakan tim medis darurat atau emergency yang diturunkan untuk membantu menangani korban di lokasi bencana.

Di minggu pertama, lanjutnya, layanan yang paling penting adalah gawat darurat dan prosedur bedah karena korban gempa banyak yang patah tulang dan pelru dioperasi karena luka. Sementara, untuk minggu kedua, adalah penanganan penyakit menular dan penyakit kronik yang berkaitan dengan situasi kondisi tempat pengungsian yang tidak higienis.

"Kementerian Kesehatan akan memberangkatkan 6,8 ton logistik kesehatan yang akan dikirimkan sesuai perencanaan prosedur medik yang telah direncanakan pada minggu pertama dan kedua," kata dia.

Diketahui, korban jiwa akibat gempa Magnitudo (M) 7,8 yang mengguncang Turki dan Suriah saat ini telah bertambah menjadi lebih dari 11.200 orang. Angka terbaru pada Rabu (8/2) ini disampaikan seiring tim penyelamat terus berjuang untuk menyelamatkan para korban yang terjebak di bawah puing-puing bangunan, di tengah musim dingin yang ekstrem.

Mengutip AFP, Rabu (8/2/2023), para pejabat dan petugas medis mengatakan bahwa sejauh ini sebanyak 8.574 orang tewas di Turki dan 2.662 orang tewas di Suriah akibat gempa dahsyat tersebut, sehingga totalnya menjadi 11.236 orang.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment