Pemkab Banyuasin Gagas Kelas Khusus Bea Siswa Sekolah Pertanian

Sahabat.com - Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan mengggas program kelas khusus beasiswa sekolah pertanian untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian di daerah itu.

"Pemkab Banyuasin mendukung penuh sektor pertanian melalui Program Banyuasin Cerdas dan Petani Bangkit, juga pelatihan dan peningkatan skill petani. Oleh sebab itu diadakan kelas khusus beasiswa bagi pelajar Sekolah Pertanian Pembangunan (SPP) Sembawa serta akan terus meningkatkan sektor pertanian," kata Wakil Bupati Banyuasin H Slamet Somosentono di Banyuasin, Jumat.

Ia menyebutkan, lulusan SMK SPP, termasuk SMK SPP Sembawa di Banyuasin mampu ikut andil besar dalam pembangunan SDM dan produktivitas sektor pertanian di Indonesia.

"Generasi muda jangan malu untuk bertani atau bercocok tanam. Selain bertani, para lulusan juga bisa menjadi entrepreneur di bidang ini,' katanya.

Wabup Banyuasin itu menyebutkan peran besar sektor pertanian pada masa pandemi COVID-19 yang melanda dunia awal 2020-an. Di Indonesia sektor pertanian menunjukkan kestabilan dan hasil pertanian menjadi meningkat selama pandemi.

"Hal ini sebagai bukti bahwa menjadi petani itu keren dan memiliki peran yang besar di negara kita," katanya.

Di Kabupaten Banyuasin, kata  Slamet Somosentono, SMK SPP Sembawa di Jalan Palembang - Pangkalan Balai Sembawa merupakan sekolah bidang pertanian yang pada tahun ajaran 2022-2023 ini 150 siswanya lulus dan dinyatakan kompeten.

Sementara itu Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (PPSDMP), Dr Ir Siti Munifah mengatakan dengan rencana diadakannya kelas khusus beasiswa sekolah pertanian oleh Pemkab Banyuasin, tentu ini menjadi bukti peran Pemkab Banyuasin untuk meningkatkan SDM dan sektor pertanian yang ada di Kabupaten Banyuasin.

Kepala Sekolah SPP Sembawa Yudi Astoni mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Banyuasin yang telah banyak memberikan dukungan atas pendidikan di sekolah pertanian itu.

“Dari 150 orang yang lulus telah mengikuti Assesment yang dilakukan Badan Nasional Industri Pertanian (BNSP) dan 150 orang semua dinyatakan kompeten. Ada beberapa yang telah diterima di Universitas Negeri di Indonesia baik dari jalur undangan maupun melalui tes,” katanya.(Ant)