Sahabat.com - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) setempat terus melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan sejumlah harga kebutuhan pokok masyarakat yang hingga saat ini masih bertahan tinggi.
"Kemarin sempat ada pembahasan untuk dilakukan intervensi pasar guna menjaga kestabilan harga, cuma ada pendapat dari beberapa pihak agar jangan dulu dilakukan intervensi," kata Sekretaris Dinperindag Kabupaten Banyumas Gatot Efrie di Purwokerto, Banyumas, Kamis.
Bahkan, kata dia, dari Bank Indonesia juga tidak menyarankan untuk dilakukan intervensi sementara waktu sambil melihat perkembangan hingga akhir bulan.
Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya akan terus memantau perkembangan harga sejumlah kebutuhan masyarakat yang saat ini mengalami lonjakan.
"Kami juga akan ada pasar murah. Tapi memang pasar murah itu segmennya beda, bukan di pasar," katanya.
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Banyumas juga telah memberikan subsidi harga sebesar Rp1.000 per kilogram terhadap gula pasir yang akan berlangsung hingga akhir Desember sebagai upaya mengendalikan kenaikan harga komoditas tersebut.
Selain itu, kata dia, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan-KP) Kabupaten Banyumas bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah juga akan memberikan subsidi harga terhadap sejumlah komoditas pangan termasuk gula pasir.
"Kami berharap dengan adanya upaya-upaya tersebut, gejolak kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat di Banyumas dapat ditekan hingga akhirnya kembali normal," katanya.
Terkait dengan perkembangan harga kebutuhan pokok masyarakat di Banyumas, Gatot mengatakan berdasarkan pantauan pada hari Rabu (22/11) di dua pasar yang dipantau Badan Pusat Statistik (BPS), yakni Pasar Manis dan Pasar Wage terjadi fluktuasi harga terhadap beberapa komoditas.
Dalam hal ini, kata dia, harga cabai merah besar naik sebesar Rp750 per kilogram dari sebelumnya Rp67.500/kg menjadi Rp68.250/kg, cabai rawit merah naik sebesar Rp1.500/kg dari sebelumnya Rp91.000/kg menjadi Rp92.500/kg, minyak goreng kemasan sederhana rata-rata naik sebesar Rp83 per liter dari Rp16.250/liter menjadi Rp16.333/liter, dan minyak goreng curah naik sebesar Rp500/liter dari sebelumnya Rp14.250/liter menjadi Rp14.750/liter.
"Namun ada juga yang mengalami penurunan harga, yakni minyak goreng kemasan premium turun sebesar Rp250/liter dari sebelumnya Rp20.250/liter menjadi Rp20.000/liter dan telur ayam ras yang turun sebesar Rp500/kg dari sebelumnya Rp29.000/kg menjadi Rp28.500/kg," katanya.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
Leave a comment