Sahabat.com - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menyalurkan bantuan pupuk organik secara gratis dari Kementerian Pertanian RI kepada 282 kelompok tani yang tersebar di 15 kecamatan.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang Heru Yuwono di Batang, Senin, mengatakan pendistribusian pupuk organik bersubsidi pada kelompok tani ini untuk mengurangi ketergantungan pemakaian para petani terhadap penggunaan pupuk kimia untuk penyuburan tanaman.
"Rinciannya, setiap satu hektare lahan pertanian akan menerima 4 botol pupuk organik cair secara gratis , khusus untuk tanaman padi," katanya.
Menurut dia, jumlah total bantuan pupuk organik cair yang disalurkan sebanyak 40.140 liter atau sekitar 40 ton bermerek bio konversi.
"Jadi, bantuan itu untuk 10.045 hektare sawah yang ada di daerah setempat. Proses pendistribusian melalui 15 balai penyuluh pertanian di masing-masing kecamatan," katanya.
Heru Yuwono mengatakan setiap kelompok tani akan menerima bantuan pupuk organik secara berbeda yaitu tergantung dari kebutuhan lahan pertanian.
Anggaran yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian RI pada pendistribusian pupuk organik cair gratis ini sekitar Rp3,07 miliar.
"Adapun harga produk pupuk bio konversi yang didistribusikan dalam katalog elektronik yaitu Rp76.500 per botol," katanya.
Konsultan Pertanian PT Bio Konversi Indonesia Zaenal Acheroh mengatakan pupuk organik cair sudah masuk di Kabupaten Batang sejak 2021 dengan melakukan beberapa komoditas untuk didemplot yang hasilnya memuaskan.
"Pada 2022 demplot pada buah melon hasil kualitas buah menggunakan pupuk organik sangat bagus dan baik. Pupuk organik cair berbahan aktif organisme hidup yang berfungsi untuk menyediakan hara tanah, dan menstimulasi tersedianya hara dalam tanah tanaman," katanya.
Petani Gabungan Kelompok Tani Dewi Sri Desa Klidang Wetan, Kecamatan Batang Supanto mengatakan bantuan pupuk organik cair bersubsidi sangat dibutuhkan oleh para petani yang selama ini sering memakai pupuk kimia.
"Adanya pupuk organik yang diberikan kepada kami dapat mengurangi pemakaian pupuk kimia, karena para petani disini ingin menggunakan pupuk organik karena hasil panen akan lebih baik daripada pupuk kimia," katanya.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
Leave a comment