Pemkab Grobogan Tingkatkan Pengawasan Ternak Antisipasi Antraks

10 Juli 2023 13:18
Penulis: Habieb Febriansyah, news
Sapi yang dijual di pasar hewan. (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)

Sahabat.com - Pemerintah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, meningkatkan pengawasan terhadap hewan ternak untuk mengantisipasi penyebaran penyakit antraks yang menyerang hewan ternak, menyusul adanya temuan kasus antraks di daerah lain.

"Meskipun di kabupaten sekitar yang selama ini menyuplai hewan ternak untuk Kabupaten Grobogan, seperti dari Kabupaten Blora dan Sragen juga tidak ada temuan kasus antraks, tetapi kewaspadaan tetap dilakukan," kata Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan Andreas Iwan Suseno di Grobogan, Senin.

Di antaranya, kata dia, pihaknya sudah meminta petugas yang di pasar hewan untuk mengecek setiap hewan ternak yang datang dari luar daerah. Ketika ada yang sakit juga harus dicek kesehatannya, ketika ada gejala mengarah ke antraks segera dilaporkan untuk ditindaklanjuti.

Kemudian, kata dia, pihaknya juga meminta petugas di pusat kesehatan hewan (puskeswan) untuk turut meningkatkan kewaspadaan.

Hingga kini, imbuh dia, belum ada laporan karena Grobogan masih bebas antraks. Tahun-tahun sebelumnya juga belum pernah ada kasus.

Hewan ternak yang terserang antraks, biasanya keluar darah dari lubang hidung, mulut atau anus serta bisa menyebabkan kematian mendadak. Sedangkan bangkainya tidak boleh disembelih atau dibedah, tetapi harus langsung dikuburkan dengan cara yang khusus untuk menghindari penularan.

"Hal itu, untuk menghindari penularan karena spora yang dihasilkan oleh bakteri bacillus anthracis penyebab penyakit antraks pada hewan ternak dapat bertahan selama 80 tahun. Bahkan, dalam pembicaraan kami penguburannya harus dicor," ujarnya.

Jika temuan kasus terjadi pada kandang ternak, maka kandangnya tidak boleh dipakai lagi untuk pengembangan ternak. Termasuk ketika ditemukan di tempat penggembalaan juga tidak boleh lagi dimanfaatkan.

Penularannya, imbuh dia, bisa secara langsung atau terkontaminasi darah maupun air liur dari hewan yang tertular antraks.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment