Sahabat.com - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Provinsi Kalimantan Tengah hingga kini masih tetap mengirimkan bantuan air bersih kepada warga yang mengalami kesulitan akibat kemarau terutama di kawasan pesisir.
"Sabtu lalu kami mendistribusikan air bersih atas permintaan masyarakat karena masih diperlukan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur Multazam di Sampit, Senin.
Dia menjelaskan, meski intensitas hujan mulai meningkat, tetapi nyatanya belum sepenuhnya bisa mengatasi kesulitan air bersih, seperti yang dialami masyarakat di kawasan pesisir sehingga harus dipasok dari Sampit, ibu kota kabupaten setempat.
Air bersih dibagikan untuk masyarakat Desa Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit. Desa ini berada di pesisir pantai dan berbatasan dengan kabupaten tetangga, yaitu Kabupaten Seruyan.
Pembagian air bersih ini langsung didistribusikan kepada 30 rumah tangga dan satu sekolah penerima bantuan tersebut. Kegiatan didukung tiga unit tangki suplai dan unit rescue.
"Kesulitan air bersih di wilayah selatan Kotawaringin Timur. Wilayah selatan meliputi Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut. Wilayah ini berada di pesisir yang menghadap Laut Jawa," katanya.
Kesulitan air bersih memang kerap terjadi di wilayah selatan saat musim kemarau. Selain karena sumber air bersih seperti sumur dan danau mengering, kondisi diperparah oleh intrusi air laut sehingga air sungai menjadi payau atau asin.
Kondisi ini membuat masyarakat mulai kesulitan air bersih, apalagi intensitas hujan berkurang. Sebagai solusi, pemerintah daerah biasanya memasok air bersih dari Sampit bekerja sama dengan PDAM.
Multazam menjelaskan, saat ini sumber air untuk wilayah selatan lebih mudah karena sudah ada instalasi Sungai Lepeh. Lokasi ini tidak terlalu jauh dari lokasi-lokasi yang dilanda kesulitan air bersih.
"Sebelumnya armada terbatas karena tim kita juga fokus menangani kebakaran lahan. Sekarang bisa lebih fokus. Selama masih ada permintaan, akan dipasok," kata Multazam.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menetapkan status transisi darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pemulihan tahun 2023 selama 14 hari, terhitung mulai 24 Oktober sampai 6 November 2023.
Musim hujan diperkirakan mulai terjadi pada awal November yang dimulai dari wilayah utara. Masuknya musim hujan diharapkan mampu mengatasi kebakaran lahan, kekeringan, dan kesulitan air bersih.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
AMIN Gelar Kampanye Akbar di JIS, Ini Tiga Lokasi Parkir Kendaraan
Leave a comment