Pemkab Kulon Progo Berupaya Atasi Kekurangan Hewan Kurban

26 Juni 2023 05:58
Penulis: Habieb Febriansyah, news
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Trenggono. (ANTARA/Sutarmi)

Sahabat.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), berupaya atasi kekurangan hewan kurban sebanyak 1.652 ekor untuk perayaan Hari Idul Adha 1444 Hijriah, antara lain dengan menjalin komunikasi dengan pedagang ternak lokal.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Trenggono di Kulon Progo pada Senin mengatakan tingkat permintaan hewan kurban pada tahun ini cukup tinggi.

"Saat ini kami intensif melakukan komunikasi dengan pedagang lokal untuk ketersediaan hewan kurban untuk mengatasi lonjakan permintaan," kata Trenggono.

Ia mengatakan ketersediaan hewan ternak saat ini  2.722 sapi, 2.987 kambing, dan 2.046 domba. Sedangkan kebutuhan mencapai 3.406 sapi, 3.521 kambing, dan 2.480 domba. Jadi, kata dia, masih kurang 1.652 hewan kurban, terdiri 684 sapi, 534 kambing, dan 434 domba.

Trenggono mengatakan pasca-pandemi COVID-19 jumlah sohibul kurban mengalami peningkatan. Untuk mengatasi kekurangan hewan kurban tersebut pihak akan berkoordinasi dengan pedagang di wilayah itu untuk mencukupi permintaan.

"Pedagang ternak biasa akan mendatangkan hewan ternak dari Gunung Kidul karena wilayah tersebut surplus hewan ternak," katanya.

Sementara itu pedagang hewan ternak di Sentolo, Olan Suparlan, mengatakan sampai saat ini sapi dagangannya yang berasal dari petani di Kabupaten Kulon Progo, Bantul, Gunung Kidul dan sebagian Magelang.

Harga hewan ternak tersebut dijual mulai dari Rp19 juta sampai dengan Rp33 juta per sapi. dari 150 sapi dagangannya tersebut masih tersisa 22 ekor yang belum terjual.

Menurut Olan, cara pemberian pakan hanya jerami, rumput gajah, dan kombor sentrat/polar yang menjadikan daging sapi padat (keset) tidak berair.

“Selain itu setiap tiga hari sekali mendatangkan petugas kesehatan hewan (mantri hewan) untuk selalu mengecek kesehatan, sehingga sapi tidak ada yang terkena penyakit lato-lato (LSD) atau penyakit lain,” ucapnya.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment