Sahabat.com - Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, mengapresiasi petani melakukan gerakan percepatan tanam 1.000 hektare menghadapi dampak El Nino atau kekeringan.
"Kita terus berupaya untuk melakukan gerakan percepatan tanam sehingga dapat memenuhi ketersediaan pangan," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Lebak,Jumat.
Gerakan percepatan tanam di Kabupaten Lebak seluas 1.000 hektare pada Juli 2023 sesuai instruksi target Kementerian Pertanian guna menghadapi perubahan dampak iklim. Di mana ancaman kekeringan akibat El Nino yang berpotensi mengganggu ketersediaan pangan.
Karena itu, pihaknya mengajak petani agar melakukan gerakan percepatan tanam dan jika sudah memanen segera kembali melakukan tanam untuk mendukung program swasembada pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi ancaman El Nino yang puncaknya pada bulan Agustus - September 2023.
Fenomena El Nino itu dikhawatirkan berdampak terhadap ketersediaan air yang bisa mempengaruhi produktivitas pangan.
"Kami mempersiapkan pompa-pompa milik pemerintah daerah yang ada di kelompok tani agar digunakan jika terjadi kekeringan," kata Deni.
Ia mengatakan, selama ini gerakan percepatan tanam tentu manfaatnya cukup besar, selain musim panen merata juga dapat terhindar dari serangan hama.
Petani Kabupaten Lebak juga pada Agustus 2023 memanen seluas 16.622 hektare dari tanam Mei lalu.
Produktivitas hasil panen itu rata-rata 6 ton gabah kering pungut (GKP)/hektare, sehingga menjamin ketersediaan pangan masyarakat relatif aman.
"Kami berharap perubahan dampak iklim kekeringan itu tidak menimbulkan kerawanan pangan,"kata pria lulusan IPB.
Sementara itu, Kelompok Tani Sukabungah Desa Tambakbaya Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak Ruhiana mengaku bahwa mereka melakukan percepatan tanam itu cukup diuntungkan menyusul curah hujan relatif tinggi sehingga dapat memenuhi persediaan air.
Pelaksanaan percepatan tanam padi di wilayah nya sudah berlangsung 15 hari setelah tanam (HST) seluas 150 hektare.
Mereka petani di sini pada awal Juli tahun 2023 memasuki musim panen, sehingga cepat kembali dilakukan gerakan tanam.
Apalagi, kata dia, di daerah ini sejak tiga pekan terakhir hampir setiap hari dilanda hujan dengan intensitas sedang dan ringan.
"Kami dan petani di sini melakukan gerakan percepatan tanam karena masih mengandalkan curah hujan dan jika kekeringan dilakukan pompanisasi dengan menyedot air dari Sungai Ciujung," kata Ruhiana.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
Leave a comment