Sahabat.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Jawa Timur menyelidiki penyebab kelangkaan pupuk bersubsidi di wilayah itu yang terjadi akhir-akhir ini.
Menurut Kepala Seksi (Kasi) Perencanaan Pertanian pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Dispertapahorbun) Pemkab Bangkalan Hendry Kusuma Karyadinata di Bangkalan, Jawa Timur, Jumat, berdasarkan hasil penyelidikan, penyebab utama kelangkaan, karena pola penebusan tidak sesuai jadwal distribusi.
"Akibatnya, banyak pupuk yang tidak ditebus dan pada akhirnya ditarik oleh perusahaan," katanya, menjelaskan.
Hendry menjelaskan, temuan itu setelah pihaknya turun langsung ke lapangan melakukan dialog dengan pihak distributor, pengecer dan kios pupuk bersubsidi dan melakukan klarifikasi langsung kepada kelompok tani.
Distribusi pupuk bersubsidi oleh perusahaan dan distributor setiap bulan, akan tetapi tebusan oleh petani tidak setiap bulan.
Pupuk bersubsidi yang tersisa pada bulan sebelumnya langsung ditarik.
"Dan petani biasanya menebus pupuk itu saat musim tanam saja. Padahal pola distribusi setiap bulan," katanya, menjelaskan.
Hendry mengatakan, kelangkaan pupuk bersubsidi yang terjadi selama ini bukan karena stok yang kurang, karena alokasi yang ditetapkan oleh pemerintah sesuai dengan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK).
Ia mencontohkan seperti alokasi pada pada Januari 2023.
Menurut Kasi Kasi Perencanaan Pertanian Dispertapahorbun Pemkab Bangkalan Hendry Kusuma Karyadinata, distribusi pupuk bersubsidi untuk petani di Bangkalan kala itu sebanyak 2.600 ton.
"Akan tetapi dari data alokasi distribusi yang ditebus hanya 1.800 ton," katanya.
Dengan demikian, ada sebanyak 800 ton pupuk bersubsidi jatah Januari 2023 yang tidak terserap.
"Kelebihan jatah pupuk bersubsidi yang tidak terserap ini, ditarik oleh perusahaan," katanya, menjelaskan.
Karena itu, sambung Hendry, pihaknya meminta agar petani melalui masing-masing kelompok tani agar melakukan penebusan sesuai jadwal distribusi.
"Kami juga mulai melakukan koordinasi dengan para pengurus kelompok tani Bangkalan ini terkait penyebab kelangkaan tersebut, dengan harapan bisa diantisipasi dan tidak terulang lagi di masa-masa yang akan datang," katanya, menjelaskan.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
Leave a comment