Pemkab Solok Peroleh DAK Rp4,2 Miliar Tekan Prevalensi Stunting

17 Februari 2023 07:49
Penulis: Habieb Febriansyah, news
Bupati Solok Epyardi Asda (kiri) saat meperoleh penghargaan dari BKKBN RI perwakilan Sumbar (ANTARA/HO-Diskominfo Kabupaten Solok)

Sahabat.com - Pemerintah Kabupaten Solok memperoleh Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp4,2 miliar dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Perrwakilan Sumatera Barat untuk menekan angka prevalensi stunting di daerah itu.

Kepala BKKBN Perwakilan Sumbar Fatmawati di Arosuka, Jumat mengatakan penyerahan DAK tersebut merupakan bentuk apresiasi atas capaian Kabupaten Solok dalam menangani kasus stunting.

Ia menyebutkan Kabupaten Solok termasuk dalam pencapaian penurunan angka stunting terbesar di Sumatera Barat.

Untuk itu, ia mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Solok atas pencapaian tersebut.

Selain itu, ia juga mengapresiasi atas terpilihnya Kabupaten Solok menjadi salah satu kabupaten terbaik dalam hal pelaksanaan audit kasus stunting dari empat kabupaten yang terpilih secara nasional pada tahun 2022.

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, sudah dipublis oleh Menteri Kesehatan pada tanggal 25 Januari 2023 bahwa angka prevalensi stunting di Sumbar, mengalami kenaikan sebesar 1,9 persen dari posisi 23,3 menjadi 25,2 persen.

Terbalik dengan data yang ada di Kabupaten Solok, dari hasil SSGI tahun 2021 angkanya 40,1 persen dan mengalami penurunan drastis menjadi 24,2 persen pada tahun 2022. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa terhadap program stunting.

"Saya mengapresiasi Bupati Solok dan seluruh jajaran serta seluruh pihak yang telah membantu mengoptimalkan program dan kinerja untuk percepatan penurunan stunting pada tahun 2022 dan semoga pada tahun 2023 cita-cita bupati tercapai untuk penurunan angka stunting menjadi angka 15 persen," katanya.

Selain itu, ia mengatakan maju atau tidaknya suatu daerah tidak terlepas dari pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Hal tersebut merupakan pilar pembangunan Indonesia emas tahun 2045.

"Yaitu, manusia Indonesia yang memiliki kecerdasan komprehensif, damai dalam interaksi sosial, dan berkarakter kuat, serta berperadaban unggul," kata dia.

Di samping itu, Bupati Solok Epyardi Asda mengapresiasi seluruh OPD terkait yang telah berhasil dalam upaya penurunan angka stunting di daerah itu. Bahkan Kabupaten Solok masuk dalam empat kabupaten yang terpilih secara nasional pada tahun 2022.

"Di mana sebelumnya kita berada di angka paling rendah 40,1 persen, namun berkat kerja sama seluruh lini yang dikomandoi oleh Dinas Kesehatan dan Dinas BKKBN serta dibantu oleh TNI dan Polri, serta berkat perjuangan Solok Super Team, kita mendapatkan penghargaan itu semua," ujar dia.

Epyardi menegaskan target yang akan dicapai Kabupaten Solok dalam penurunan angka stunting pada tahun 2024 adalah 10 persen.

"Ini tantangan untuk kita semua, saya selaku Bupati akan memfasilitasi semua yang dibutuhkan untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Solok ini," ucapnya.

Ia berharap dengan bekerja sama di seluruh lini, ia yakin Kabupaten Solok bisa menjadi yang terbaik bukan hanya di Sumatera Barat akan tetapi juga di tingkat nasional.

ia mengatakan dengan semua penghargaan yang telah diraih tersebut, diharapkan, itu semua bisa menjadi cambuk agar lebih semangat lagi dalam bekerja dan berbuat lebih banyak lagi untuk masyarakat.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment