Pemkab Tanah Bumbu Kalsel Cari Solusi Guna Tekan Kenaikan Harga Cabai

27 November 2023 18:57
Penulis: Habieb Febriansyah, news
Pedagang cabai melayani konsumen di Pasar Ampera Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan, Senin (27/11/2023). (ANTARA/Sujud Mariono)

Sahabat.com - Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian (Diskumdagri) Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan mencari solusi guna menekan kenaikan harga cabai.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Tanah Bumbu Hamalludin Taher menjelaskan kenaikan harga cabai tidak hanya di Tanah Bumbu, namun hampir di seluruh kabupaten dan kota Provinsi Kalimantan Selatan.

"Hal ini disebabkan pasokan cabai dari Pulau Jawa dan Sulawesi mengalami penurunan karena para petani di kota setempat banyak yang mengalami gagal panen akibat badai el nino di Indonesia," ungkap Taher di Batulicin, Kalsel, Senin.

Hal tersebut juga dialami petani cabai di Tanah Bumbu, tanaman cabai banyak yang gagal panen akibat kekeringan dan diserang penyakit sehingga ketersediaan cabai di pasaran menjadi sedikit dan harga ikut naik.

Dalam beberapa hari ke depan, Diskumdagri bersama Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kabupaten Tanah Bumbu segera memantau ke beberapa pasar guna mencari solusi untuk menekan kenaikan harga tersebut.

Sementara itu, sejumlah warga Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, mengeluhkan harga cabai semakin "pedas" atau naik hingga mencapai Rp120.000 per kilogram di Pasar Ampera.

"Harga cabai terus mengalami kenaikan hingga seratus persen selama hampir dua pekan terakhir," kata salah satu warga Desa Kupang Berkah Jaya Umy Halimah.

Biasanya, Umy menyebutkan harga cabai di Pasar Ampera Simpang Empat mencapai Rp60.000 per kilogram, lalu naik Rp10.000 menjadi Rp70.000 per kilogram pada lima hari kemudian, bahkan saat ini menjadi Rp120.000 per kilogram.

Dia mengaku belum mengetahui faktor penyebab harga cabai melonjak di sejumlah pasar Tanah Bumbu, namun tidak menutup kemungkinan pasokan cabai dari Pulau Jawa berkurang akibat cuaca buruk dan permintaan pasar semakin banyak sehingga dapat menyebabkan harga cabai melonjak di Tanah Bumbu.

"Meskipun mahal secara terpaksa kami tetap membelinya karena sudah menjadi kebutuhan dapur, namun porsi mengkonsumsi cabai dikurangi dibandingkan sebelumnya," tutur Umy.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment