Sahabat.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Provinsi Papua mengatakan penurunan angka stunting harus menjadi prioritas semua pihak untuk bersama-sama dalam meningkatkan aksesibilitas pelayanan dan gizi berkualitas bagi ibu hamil, bayi dan anak-anak di daerah itu.
"Bukan hanya tanggung jawab pemerintah tetapi juga partisipasi aktif dari masyarakat, keluarga, lembaga, pendidikan dan sektor swasta sehingga ada penggabungan pengetahuan demi untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan anak," kata Asisten II Bidang Pembangunan Setda Kota Jayapura Widhi Hartanti di Jayapura, Selasa.
Saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan Lantamal X Jayapura bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Papua kolaborasi percepatan penurunan stunting melalui penyuluhan stunting, wasting dan gizi bagi ibu dan balita, ia mengatakan Pemkot Jayapura sudah membentuk tim penanganan penurunan angka stunting yang diketuai langsung oleh Penjabat Wali Kota Jayapura Frans Pekey dan melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD) teknis.
"Sehingga saat ini Pemkot Jayapura sudah tidak lagi menggunakan istilah pemberian makanan tambahan tetapi lebih fokus kepada pemberian makanan bergizi," katanya.
Ia menjelaskan stunting merupakan masalah serius yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak serta berdampak jangka panjang terhadap kualitas kehidupan anak namun sebagai masyarakat awam mungkin masih banyak yang belum mengetahui apa itu stunting.
"Sehingga kami harap melalui penyuluhan stunting, wasting dan gizi bagi ibu dan balita yang dilakukan oleh Lantamal X Jayapura dan BKKBN Papua akan membawa hasil yang baik," katanya.
Apalagi, kata dia, stunting merupakan program prioritas dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sehingga harus ditangani dengan sebaiknya.
"Mari bekerjasama membangun masyarakat yang sehat dan kuat dengan optimis bahwa dengan kerjasama dan komitmen bersama kita dapat mencapai penurunan signifikan dalam angka stunting di kota Jayapura," katanya.
Angka stunting di Kota Jayapura hingga Juli 2023 sekitar 1.600 kasus naik dari sebelumnya 1.400 lebih pada 2022, demikian Widhi Hartanti.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
Leave a comment