Sahabat.com - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur mengajak semua pihak untuk ikut serta membantu dan berperan aktif untuk menurunkan angka stunting dengan harapan bisa zero stunting.
"Kami sudah bersepakat menurunkan angka stunting di Kota Kediri dengan mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memikirkan secara detail solusinya. Kami siapkan strategi yang baik untuk mengatasi hal ini," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Senin.
Wali Kota dalam Rembuk Stunting Tingkat Kota Kediri tahun 2023 tersebut mengatakan temuan stunting ini hampir terjadi di seluruh kelurahan di daerah ini. Namun, saat ini ada 10 kelurahan yang menjadi lokus nol stunting, yakni Kelurahan Blabak, Banaran, Betet, Bangsal, Pesantren, Tamanan, Ngadirejo, Jagalan, Kelurahan Dandangan, dan Kelurahan Mrican.
Berdasarkan data e-PPGBM hasil verifikasi dan validasi data Februari 2023, jumlah stunting di ota Kediri tahun 2022 mencapai 941 balita. Sebaran kasusnya didominasi Kecamatan Kota.
Ia menambahkan saat ini stunting juga sudah mengalami pergeseran. Jika dahulu stunting identik dengan keluarga ekonomi menengah ke bawah, kini banyak ditemukan anak stunting berasal dari keluarga ekonomi mampu.
"Setelah kami dalami dari perilaku atau life style yang kurang sehat. Jadi, perilaku ini sangat mempengaruhi. Saya berharap program di PKK dan Prodamas bisa mengubah perilaku hidup sehatnya masyarakat di setiap kelurahan," kata dia.
Wali Kota menambahkan penyelesaian masalah stunting ini tidak bisa cepat, melainkan harus melalui proses yang cukup panjang. Untuk itu program yang dilakukan harus bisa berkelanjutan. Masyarakat juga terus diberikan pemahaman mengenai gizi yang harus diberikan kepada anak.
"Penyelesaiannya tidak bisa hari ini intervensi besok langsung zero stunting. Saat rembuk warga untuk PMT, saya minta tidak diisi dengan biskuit ataupun wafer, melainkan makanan bergizi," ujar dia.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar mengatakan saat ini program penyelesaian stunting di Kota Kediri sudah lebih terarah dan tertata. Program yang dilakukan tersebut juga melibatkan seluruh OPD dan Unicef.
Selain itu, melalui Prodamas juga telah diberikan pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita di Kota Kediri.
"Saya meminta kepada seluruh tim bisa berikan action yang tepat dan jelas. Jangan sampai salah memberikan treatment," kata dia.
Rembuk stunting ini menghadirkan dua narasumber, yakni Tim Ahli Local Governance Capacity Building for Acceleration of Stunting Reduction regional 3 Surabaya Yudhi Anggoro dan Nutrition Officer Unicef, Karina Widowati.
Turut hadir Kepala OPD Kota Kediri, lurah sasaran prioritas stunting, perwakilan camat, komunitas dan organisasi kemasyarakatan pendukung percepatan penurunan stunting Kota Kediri.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
Leave a comment