Pemkot Mataram Resmikan 22 Rumah Layak Huni

12 Juli 2023 08:42
Penulis: Habieb Febriansyah, news
Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana (tengah pakai peci) memotong pita sebagai rangkaian dari serah terima pembangunan rumah layak huni di Kelurahan Kebon Sari Ampenan, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Rabu (12/7-2023). (ANTARA/Nirkomala)

Sahabat.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), meresmikan 22 rumah layak huni bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kelurahan Kebon Sari, Kecamatan Ampenan, dengan total anggaran Rp1,5 miliar.

Peresmian 22 rumah layak huni tersebut ditandai dengan pengguntingan pita oleh Wali Kota Mataram Mohan Roliskana dan penempelan nomor rumah yang disaksikan langsung tim dari Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR RI, di Mataram, Rabu.

Dalam kesempatan itu Wali Kota Mataram Mohan Roliskana berterima kasih kepada Kementerian PUPR RI dan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF)  yang melaksanakan Orogram Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) ke Kota Mataram berupa penanganan rumah tidak layak huni menjadi layak huni.

"Alhamdulillah, bantuan rumah layak huni yang dimulai Oktober 2022 sudah berjalan dengan baik dan hari ini kita serah-terimakan kepada masyarakat untuk ditempati," katanya.

Ia mengatakan rumah layak huni merupakan tempat permukiman yang bisa memberikan banyak dampak dari faktor eksternal, diantaranya bisa meningkatkan ekonomi masyarakat dan menjadikan kesehatan keluarga lebih baik.

"Dengan demikian rumah sebagai tempat membangun karakter anak bisa menjadi tempat ideal bagi masa depan kita semua," katanya.

Wali kota Mataram juga mengatakan sebagai sebuah kota dan pusat pemerintahan, faktor penunjang kehidupan lain juga ada di kota itu seperti sarana kesehatan, pendidikan, dan hiburan. Hal itu mengakibatkan arus urbanisasi di Mataram cukup dera dan memberikan dampak terhadap kondisi kawasan perkotaan.

"Namun dengan bantuan intervensi pemerintah, persoalan-persoalan transportasi, permukiman dan lainnya, bisa kita selesaikan dengan baik," kata Mohan Roliskana.

Terkait dengan itu, ia berharap dengan komitmen bersama tahun 2024 berbagai masalah terkait kawasan kumuh bisa terselesaikan pada 2024.

"Apalagi program rehabilitasi rumah dan kawasan kumuh ini beririsan dengan Program KotaKu (Kota Tanpa Kumuh). Karena itu, mari kita kawal bersama dengan berbagai intervensi," katanya.

Sementara Koordinator Program KotaKu Kota Mataram Hartati  menambahkan dengan anggaran Rp1,5 miliar tersebut satu unit rumah yang dipugar mendapatkan sekitar Rp50 juta hingga Rp80 juta.

"Rumah ini dibangun baru, besaran anggaran masing-masing rumah tergantung luas dan jumlah keluarga di dalam rumah. Berkisar Rp50 juta hingga Rp80 juta," katanya.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment