Pemkot Mojokerto Pastikan Harga Bahan Pokok Stabil Menjelang Natal

20 Desember 2023 15:18
Penulis: Habieb Febriansyah, news
Pj Wali Kota Mojokerto Ali Kuncoro saat meninjau sejumlah pasar tradisional di kota setempat guna memastikan harga sejumlah bahan pokok tetap stabil menjelang pelaksanaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2024, Rabu (20/12/2023) ANTARA/HO-Pemkot Mojokerto

Sahabat.com - Pemerintah Kota Mojokerto, Jawa Timur memastikan harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional stabil menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
 
Pj Wali kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro memimpin langsung peninjauan harga bahan pokok di tiga pasar tradisional dan modern di Kota Mojokerto, masing-masing Pasar Prajuritkulon, Pasar Tanjung Anyar dan Sanrio Swalayan Mojokerto, Rabu.
 
"Indeks perubahan harga di kota Mojokerto per hari ini hanya sebesar 1,83 persen. Rata-rata masih stabil, baik itu beras atau kebutuhan pokok lainnya," ujarnya.
 
Ia mengatakan, peninjauan harga bahan pokok di tiga titik ini merupakan upaya nyata yang dilakukan Pemkot Mojokerto dalam mengantisipasi melambungnya harga sejumlah bahan pokok jelang Natal dan Tahun Baru 2024.
 
Usai sidak, Pj Wali kota Ali Kuncoro menegaskan bahwa pihaknya telah menginstruksikan Diskopukmperindag untuk melakukan pemantauan langsung pergerakan harga bahan pokok.
 
Ia mengakui, terdapat sejumlah bahan pangan yang mengalami lonjakan harga seperti cabai rawit merah yang berada pada kisaran Rp70 ribu-Rp75 ribu per kilogram. Kenaikan pada komoditas tersebut tidak hanya di Kota Mojokerto, melainkan hampir di seluruh daerah.
 
"Tapi insya Allah dalam waktu dekat akan terjadi penurunan secara signifikan. Karena sebentar lagi akan ada panen raya di daerah-daerah penghasil cabai," ucapnya.
 
Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya juga telah melakukan sejumlah upaya. Misalnya melalui Rumah Pangan Kita (RPK) dan Prancangan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) berkolaborasi dengan Bulog dan lembaga pemberdayaan masyarakat.
 
"Kami targetnya sampai Februari akan ada 25 titik. Saat ini sudah ada lima yang beroperasi. Kita harapkan ketika ada kenaikan, kita bisa mengintervensi lewat Pracangan TPID," tuturnya.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment