Pemkot Palangka Raya Minta Masyarakat tidak Panik Harga Komoditas Naik

14 Februari 2023 04:44
Penulis: Alber Laia, news
Kabid Perdagangan di DPKUKMP Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Hadriansyah saat berkoordinasi dengan stafnya di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu. ANTARA/Adi Wibowo.

Sahabat.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya meminta kepada masyarakat di daerah ini untuk tidak panik menghadapi kenaikan harga sejumlah komoditas di pasar tradisional di ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah tersebut.

Kepala Bidang Perdagangan di Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya Hadriansyah, di Palangka Raya, Senin, membenarkan bahwa ada sejumlah komoditas atau harga pangan pada dua pasar tradisional yang ada di kota setempat mengalami kenaikan.

"Harga pangan yang naik itu pada hari ini di Pasar Kahayan yaitu beras Pangkoh/IR 64/IR 42 semula harga Rp12 ribu per kilogramnya kini menjadi Rp13 ribu per kilogram. beras Siam dari Rp19 ribu per kilogramnya menjadi Rp20 ribu per kilogramnya," kata Hadriansyah.

Selain itu, kata Hadiansyah lagi, minyak goreng Bimoli per satu liternya Rp21 kini menjadi Rp23 ribu.

Begitu pula dengan minyak goreng merek Minyakita per satu liternya di harga Rp15 ribu, kini menjadi Rp16 ribu.

Selanjutnya harga cabai rawit hijau atau merah juga mengalami kenaikan, semula per kilogramnya berada di harga Rp40 ribu, kini menjadi Rp50 ribu per kilogramnya.

"Kenaikan ini biasanya disebabkan pasokan pangan di daerah kita berkurang dan permintaan masyarakat tinggi, bahkan beberapa komoditas di petani setempat belum panen," katanya pula.

Mantan Sekretaris Camat Jekan Raya itu, juga menegaskan kenaikan sejumlah harga pangan di Palangka Raya juga dapat disebabkan gelombang laut yang saat ini tinggi, sehingga terjadi keterlambatan dalam pengiriman bahan pangan yang akan masuk ke daerah setempat.

Upaya agar tidak terjadi kenaikan yang cukup tinggi terhadap sejumlah komoditas di pasaran, maka pihaknya juga berkoordinasi dengan para distributor untuk menghindari terjadinya penimbunan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Maka dari itu kami menyarankan masyarakat tidak 'panic buying' agar komoditas yang tersedia di pasaran tetap ada," ujarnya lagi.

Hadriansyah yang akrab disapa Adaw itu mengimbau kepada seluruh pedagang ketika menjual sejumlah komoditas tidak melampaui batas kewajaran. Kalau hal tersebut dilakukan, tentunya bisa berakibat terjadinya kenaikan harga atau kelangkaan barang di pasaran.

"Ya saya imbau para pedagang menjual dagangannya tidak melampaui batas normal, kalau terjadi kasihan para pembeli dan dapat menjadi pemicu naiknya sejumlah komoditas lainnya," demikian Hadriansyah.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment