Sahabat.com - Pemerintah Kota Banda Aceh terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak dalam upaya mempercepat penurunan angka gagal tumbuh kembang anak atau stunting di wilayah ibukota Provinsi Aceh.
Pj Wali Kota Banda Aceh Amiruddin, Kamis, mengatakan, melalui koordinasi lintas sektor dengan melibatkan semua pihak, maka diharapkan agar dapat ditemukan penyebab sekaligus solusi terbaik terhadap penurunan angka stunting di Banda Aceh.
“Agar tidak lagi terjadi kasus serupa serta menguatkan kembali peran dan tugas serta fungsi dari masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) dalam upaya percepatan penurunan stunting di Banda Aceh," katanya di Banda Aceh.
Pernyataan itu disampaikan Amiruddin saat membuka secara resmi rapat hasil diseminasi Audit Kasus Stunting (AKS) tahap dua 2023 di Kota Banda Aceh.
Amiruddin menjelaskan, stunting merupakan isu prioritas nasional yang harus didukung dan ditangani secara bersama.
Karena itu, dia meminta agar seluruh OPD terkait, tim teknis dan tim pakar yang terlibat dalam penanganan stunting dapat bekerja sama dan saling bersinergi dalam upaya percepatan penurunan stunting di Banda Aceh.
Pj wali kota juga berharap agar kolaborasi lintas sektor dalam AKS itu juga mampu menghasilkan komitmen bersama dalam strategi percepatan penurunan stunting, dan fokus dalam penanganan kasus yang ada di Banda Aceh.
"Antara lain seperti kasus calon pengantin, ibu hamil kekurangan energi kronik (KEK), ibu nifas pre eklampsi, dan balita berisiko stunting atau gizi buruk dan gizi Kurang," ujarnya.
Di samping itu, lanjut dia, Pemkot juga sudah melakukan pertemuan dengan mitra kerja, baik dari perbankan, perwakilan kementerian, badan usaha dan segenap unsur Forkopimda serta OPD untuk menjadi bapak dan bunda asuh anak stunting.
"Kita harapkan semua anak-anak kita sejumlah 944 anak mempunyai bapak atau bunda asuh yang bisa membantu memberikan makanan tambahan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2P3KB) Cut Azridha mengatakan tim AKS dan tim teknis terkait identifikasi kasus stunting dibentuk dengan menyasar audit berdasarkan hasil mini lokakarya yang dilakukan lini lapangan, data input sasaran pendampingan, data input sasaran pendampingan aplikasi e-PPGBM serta laporan kasus dari Puskesmas.
"Hasil yang diharapkan dari AKS ini yaitu terjadinya penurunan stunting pada kelompok sasaran yang akan menjadi sasaran di gampong lokus stunting, dan adanya perubahan perilaku kelompok masyarakat dan pentingnya hidup bersih dan sehat," ujarnya.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
AMIN Gelar Kampanye Akbar di JIS, Ini Tiga Lokasi Parkir Kendaraan
Leave a comment