Sahabat.com - Pemkot Sibolga, Sumatera Utara, menyikapi kelangkaan sekaligus kenaikan harga garam yang merupakan bahan pokok untuk memproduksi ikan asin, termasuk dengan mencoba melakukan intervensi harga.
Wakil Wali Kota Sibolga Pantas Maruba Lumbantobing di Sibolga, Jumat, mengatakan, pihaknya akan mencoba menggandeng daerah penghasil garam seperti Cirebon dan Madura agar dapat menyalurkan produksi mereka untuk kebutuhan masyarakat di Kota Sibolga.
"Kita akan perintahkan instansi terkait untuk memastikan kebutuhan garam di Kota Sibolga dan melakukan langkah untuk memenuhi kebutuhan garam. Termasuk melakukan intervensi harga," katanya.
Menurutnya, terjadinya kelangkaan dan naiknya harga garam tersebut akibat faktor iklim sehingga petani garam tidak maksimal dalam memproduksi, demikian juga dalam menyalurkannya ke daerah yang membutuhkan garam juga tidak maksimal.
"Seharusnya mereka keluarkan tiga puluh persen dari total produksi mereka, kini hanya keluarkan tiga persen akibat gagal panen," ucapnya.
Selain itu, untuk mengatasi kelangkaan bahan pokok membuat ikan asin tersebut, Pemerintah Kota Sibolga juga akan subsidi ongkos, dan melakukan kontak dengan produsen garamnya.
"Pemerintah tidak membeli garam, tetapi masyarakat yang kumpul, kemudian kita usulkan BUMD yang membeli garamnya," ungkapnya.
Terkait kelangkaan dan kenaikan harga garam tersebut, Wakil Ketua DPRD Kota Sibolga, Jamil Zeb Tumori meminta Pemerintah Kota Sibolga untuk menanggapi dengan serius.
"Saya berharap Pemkot mengambil langkah antisipasi terhadap kenaikan harga garam, salah satunya melakukan MoU dengan daerah penghasil garam. Kita takut nanti harga ikan asin ini menjadi satu faktor terjadinya inflasi di Kota Sibolga," katanya.
Sementara K.Hutagalung, salah seorang pengusaha ikan asin menyebutkan kenaikan harga garam yang merupakan bahan pokok memproduksi ikan asin sudah mencapai seratus persen.
Bulan lalu harga garam per karung masih Rp130.000, jelang beberapa minggu kemudian naik Rp140.000 dan saat ini tembus Rp280.000 per karung.
"Kami berharap pemerintah dapat memberikan perhatian atas kenaikan garam ini, sehingga kami mampu membeli garam dengan harga normal. Karena satu bulan paling sedikitnya bahan baku garam kita gunakan 800 karung," katanya.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
Leave a comment