Sahabat.com - Pemerintah Kota Surakarta menargetkan penurunan angka stunting pada tahun ini untuk menciptakan generasi emas masa depan.
"Kami komitmen zero stunting," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Rabu.
Pemerintah Kota Surakarta mencatat hingga saat ini angka kasus stunting mencapai 1.050 kasus. Ia mengatakan untuk angka kasus tersebut bukan perkara mudah.
"Tantangan banyak, nggak mudah tapi akan kami kejar," katanya.
Beberapa upaya yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta, di antaranya meminta masyarakat tidak menikah terlalu awal.
"Yang jelas anak-anak muda sudah kami sosialisasikan, jangan nikah terlalu awal, ibu hamil kami dampingi, anak-anak kami dampingi, kan sudah terpetakan juga," katanya.
Selain stunting, dikatakannya, yang juga menjadi pekerjaan rumah pemerintah adalah meminimalisasi anak putus sekolah.
"Tahun depan kami kejar semua, karena angka kemiskinan sudah turun maka angka stunting juga akan turun. Nanti itu PR saya, 1.050 stunting itu, ya," katanya.
Sebelumnya, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Surakarta mengatakan sampai dengan Mei 2023 permohonan dispensasi pernikahan dini sudah 29 kasus.
Rata-rata yang mengajukan dispensasi nikah pada rentang pendidikan SD berjumlah 6 orang, SMP 10 orang, dan SMA 13 orang dengan rentang usianya 13-18 tahun.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
Leave a comment