Pemprov Jateng Gandeng Dewan Masjid Indonesia Cegah Pernikahan Dini

07 Juni 2023 10:24
Penulis: Alber Laia, news
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen. (ANTARA/HO-Humas Pemprov Jateng)

Sahabat.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggandeng Dewan Masjid Indonesia dalam melakukan berbagai upaya mencegah pernikahan usia dini.

“Dewan Masjid yang sering berinteraksi dengan masyarakat, kami nilai strategis untuk menyosialisasikan bahaya pernikahan dini,” kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen usai menghadiri Seminar Antisipasi Pernikahan Usia Dini di Semarang, Rabu.

Ia menyebut di tengah masyarakat, berkembang pola pikir bahwa seseorang yang sudah dianggap dewasa didorong untuk menikah, padahal belum tentu mempunyai kesiapan mengarungi pernikahan.

Menurut dia, menikah perlu mempertimbangkan banyak aspek, tetapi seringkali faktor agama yang tidak dipahami secara baik oleh masyarakat menimbulkan kondisi yang berbeda.

Di samping itu, katanya, pernikahan usia dini dipengaruhi faktor budaya dan kondisi sosial.

Oleh karena itu, Wagub Taj Yasin mengemukakan bahwa sosialisasi untuk menekan angka pernikahan dini perlu lebih digencarkan.

“Saya rasa ini sangat tepat karena Dewan Masjid Indonesia itu paling tidak, minimal setiap bulan sudah ada empat kali pertemuan dengan masyarakat di sekitar. Bukan hanya orang tua, bahkan sampai kepada anak-anak. Artinya ketika menyampaikan di khotbah-khotbah, saya rasa pesan itu tersampaikan,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jawa Tengah Ahmad Rofiq menjelaskan untuk mempersiapkan masa depan anak harus dimulai dari keluarga masing-masing.

“Kami ingin menyiapkan keluarga yang baik, yang punya kesadaran akan masa depan anak-anaknya, terutama untuk mengantisipasi tidak lagi terjadi perkawinan usia dini. Memang harus dimulai dari keluarga," katanya.

Ia membeberkan pernikahan usia dini di Indonesia menduduki peringkat tertinggi ke-8 di dunia, sedangkan di tingkat ASEAN berada di peringkat 2.

Dirinya berpendapat, persoalan ini harus menjadi perhatian semua pihak karena pernikahan dini berpeluang membawa banyak dampak negatif, mulai dari kehilangan kesempatan bersekolah, kekerasan dalam rumah tangga, tengkes, hingga kemiskinan.

"Tentu ini menjadi PR kita semua, meskipun kita ini kegiatan Dewan Masjid Indonesia, yang berbasis masjid, saya kira, ini punya peran, yang kita bersama-sama membantu ikhtiar," ujarnya.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment