Sahabat.com - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyebutkan inflasi daerah itu pada Januari 2023 tercatat 0,24 persen persen dibandingkan Desember 2022 sebesar 0,60 persen, dan di bawah inflasi nasional Januari 2023 sebesar 0,34 persen.
"Laju inflasi Kepri di awal tahun 2023 stabil dan membaik, berada di bawah inflasi nasional," kata Asisten 1 Setda Pemprov Kepri Luki Zaiman Prawira di Tanjungpinang, Jumat.
Dari data BPS, katanya, dua kota penyumbang Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kepri yakni Kota Batam dan Kota Tanjungpinang, masing-masing tercatat mengalami inflasi 0,26 persen dan 0,11 persen. Gabungan dua kota ini secara year on year (yoy) mencatatkan angka inflasi sebesar 4,85 persen dengan IHK sebesar 113,02.
Menurutnya, inflasi di Kepri terjadi karena kenaikan IHK dari 107,79 pada Januari 2022 menjadi 113,02 pada Januari 2023. Hal ini dipicu adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau naik sebesar 5,04 persen, kelompok pakaian dan alas kaki mengalami kenaikan sebesar 2,17 persen.
Lalu kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga naik sebesar 2,12 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik sebesar 4,69 persen, kelompok kesehatan naik sebesar 0,21 persen, kelompok transportasi naik sebesar 15,28 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya naik sebesar 2,32 persen.
Ada pula kelompok pendidikan naik sebesar 2,77 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran naik sebesar 2,16 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik sebesar 6,87 persen.
Sedangkan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami penurunan sebesar 0,50 persen," ujar Luki.
Sementara tingkat deflasi month to month (mtm) Januari 2023 sebesar 0,24 persen. Deflasi terjadi karena penurunan IHK dari 113,29 pada Desember 2022 menjadi 113,02 pada Januari 2023.
Dari dua kota IHK di Kepri, tercatat Kota Batam mengalami inflasi year on year (yoy) sebesar 4,90 persen, dan Kota Tanjungpinang sebesar 4,45 persen.
Luki menyatakan Pemprov Kepri melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID terus berupaya maksimal menekan inflasi yang dominan disumbang komoditas pangan.
Menurutnya, TPID gencar memantau harga sembako di pasaran guna memastikan pasokan kebutuhan pokok tersedia dan harganya tetap stabil. Jangan sampai terjadi kenaikan yang tinggi, sehingga menurunkan daya beli masyarakat.
"Pantauan kami saat ini pasokan sembako cukup. Harga relatif stabil, memang ada beberapa komoditas pangan naik harga dipicu faktor hujan seperti cabai dan sayur, mudah-mudahan normal kembali," ujar Luki.
Lanjut Luki pada tahun ini Pemprov Kepri masih akan menggelar operasi pasar murah untuk menjaga daya beli masyarakat dengan menjual harga sembako murah atau di bawah harga pasaran umumnya.
"Berkaca pada tahun 2022, operasi pasar murah sangat efektif menekan laju inflasi. Kita gelar di banyak titik yang tersebar di tujuh kabupaten/kota se-Kepri," demikian Luki.(Ant)
0 Komentar
PWI dan Laskar Sabilillah Ajak Rakyat Bersatu, Tolak Semua Provokasi!
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
AMIN Gelar Kampanye Akbar di JIS, Ini Tiga Lokasi Parkir Kendaraan
Leave a comment