Penjabat Wali Kota Kupang Minta Gereja bantu Pemberdayaan Ekonomi Umat

10 Mei 2023 11:02
Penulis: Alber Laia, news
Penjabat Walikota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur George Melkianus Hadjoh saat menjadi narasumber dalam Sidang Raya VIII Sinode Gereja Masehi Musafir Indonesia (GMMI) di Gereja Baitesda Kelurahan Namosain Kecamatan Alak. (ANTARA/HO-Prokompim Setda Kota Kupang)

Sahabat.com  - Penjabat Wali Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur George Melkianus Hadjoh meminta gereja untuk ikut berperan dalam mendorong pemberdayaan ekonomi jemaat sehingga kesejahteraan masyarakat menjadi meningkat.

"Gereja perlu berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk pemerintah dalam membangun kemandirian ekonomi jemaat," kata George Melkianus Hadjoh  dalam Sidang Raya VIII Sinode Gereja Masehi Musafir Indonesia (GMMI) di Gereja Baitesda Kelurahan Namosain Kecamatan Alak.

Dikutip dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Kupang yang diterima, Rabu,
George Melkianus Hadjoh mengatakan Gereja berperan penting dalam mendorong pemberdayaan ekonomi jemaat.

Gereja perlu berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam membangun kemandirian ekonomi jemaat, katanya.

“Keberadaan Gereja di tengah-tengah masyarakat harus bisa menunjukkan bahwa Gereja hadir sebagai alat penyelamatan Allah bagi manusia, oleh sebab itu Gereja tidak boleh hanya membangun iman jemaat saja tapi lebih dari itu Gereja harus memperluas pelayanan dalam melihat celah atau peluang untuk mendorong terciptanya pemberdayaan ekonomi jemaat," katanya.

Ia mengingatkan bahwa selain berkolaborasi untuk mendukung upaya-upaya tersebut Gereja harus bisa memanfaatkan aset yang dimiliki secara baik dan bertanggung jawab dalam rangka meningkatkan ekonomi jemaat.

“Pemerintah dan Gereja sama-sama melakukan tugas pelayanan bagi masyarakat oleh karenanya selain kerja kolaborasi yang akan bangun bersama, kami berharap Gereja bisa memanfaatkan asetnya secara baik dan bertanggung jawab sebagai tindakan konkret membantu ekonomi jemaat," katanya.

Ia juga mencontohkan misalnya Gereja dapat mendorong pemberdayaan ekonomi jemaat sesuai program yang telah disusun dan ditetapkan melalui usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang diikutsertakan dalam setiap kegiatan gereja, misalnya UMKM kuliner, kerajinan tenun ikat, makanan kemasan yang dikerjakan oleh jemaat.

Menurut dia pada prinsipnya gereja bisa melihat secara cermat dan mendukung inisiatif usaha masyarakat untuk mendatangkan keuntungan dan meningkatkan kesejahteraan dengan tidak mengabaikan tugas utama membangun iman umat.

Dia mengatakan pemerintah terbuka dan siap bekerjasama dengan Gereja Masehi Musafir Indonesia (GMMI) dalam mendukung setiap upaya membangun kemandirian ekonomi jemaat lewat pemberdayaan UMKM.

Sidang Raya Sinode GMMI tahun 2023 ini diikuti 300 orang peserta yang terdiri dari unsur pimpinan majelis sinode, majelis pertimbangan sinode, utusan klasis, utusan jemaat yang tersebar di daratan pulau Timor, Rote, Sabu, Sumba, Kalimantan dan Bali serta utusan lembaga gereja yang pelaksanaannya telah dimulai sejak hari tanggal 8 Mei 2023 dan akan berakhir pada tanggal 12 Mei 2023.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment