Penumpang Kapal ke Kepulauan Meranti Capai 22.388 Orang saat Imlek

02 Februari 2023 07:50
Penulis: Alber Laia, news
Ratusan penumpang mengantre untuk menuju ke kapal di dermaga Pelabuhan Tanjungharapan, Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, baru-baru ini. (ANTARA/Rahmat Santoso)

Sahabat.com - Jumlah kunjungan penumpang domestik yang masuk ke Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, secara kumulatif mencapai 41.915 orang selama momentum perayaan Tahun Baru Imlek 2023.

Data tersebut dihimpun melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Selatpanjang, Kamis.

Akumulasi jumlah kunjungan yang masuk di pintu domestik sejak H-7 hingga H+8, ada sebanyak 642 kunjungan kapal debarkasi dan embarkasi di Pelabuhan Tanjung Harapan, Selatpanjang (Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Meranti).

Di Selatpanjang sendiri saat liburan Imlek digelar Festival Perang Air yang sudah menjadi tradisi selama hampir 10 tahun. Kegiatan wisata juga itu menciptakan kerukunan etnis Tionghoa dan warga setempat.

Dari ratusan armada yang merapat terdapat penumpang yang naik dan turun dengan jumlah yang tidak kurang dari 41.915 orang, dengan rincian penumpang naik 19.527 orang dan penumpang turun 22.388 orang.

"Jika dibandingkan pada Imlek 2022 total penumpang dari H-7 sampai H+8 sebanyak 24.558 orang. Namun di tahun (2023) ini hingga H+8 meningkat menjadi 41.915 penumpang," jelas Petugas Lalu Lintas Angkutan Laut dan Kepelabuhan KSOP Selatpanjang, Ade Kurniawan.

Ade menilai lonjakan penumpang tersebut dikarenakan situasi yang sudah stabil, mengingat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pandemi COVID-19 telah dicabut oleh pemerintah pusat.

Kunjungan jalur domestik didominasi dari Batam, Tanjung Balai Karimun, Pekanbaru dan Buton. Meski demikian, dikatakan Ade, kedatangan jalur internasional seperti Malaysia tetap ada hanya saja tidak signifikan.

"Sempat ada penambahan dari Batam menggunakan Dumai Line dan Batam Jet. Mereka menambah satu kapal sehingga ada dua kapal mereka yang berangkat. Yang pasti mereka menyesuaikan dengan jumlah permintaan. Kalau Malaysia masih tetap satu armada," tuturnya.

Dia mengakui, sejauh ini tidak ada kendala selama kunjungan arus penumpang yang besar di Pelabuhan Tanjung Harapan. Masyarakat masih terakomodir untuk berangkat dari pelabuhan.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment