Pertama di Dunia, Kemenag Cetak Al-Qur'an Bahasa Isyarat 30 Juz

14 November 2023 01:33
Penulis: Adiantoro, news
Ilustrasi. Kemenag telah menyelesaikan penyusunan mushaf Al-Qur'an bahasa Isyarat 30 juz. (Istimewa)

Sahabat.com - Peningkatan akses pelayanan yang universal khususnya bagi penyandang disabilitas terus dikembangkan Pemerintah.

Salah satunya seperti yang dilakukan Kementerian Agama (Kemenag). Yakni, Kemenag telah menyelesaikan penyusunan mushaf Al-Qur'an bahasa Isyarat 30 juz. 

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan, proses penyusunan mushaf Al-Qur'an Bahasa Isyarat sudah selesai dan bakal segera dicetak. "Ini akan menjadi mushaf Al-Qur'an Bahasa Isyarat pertama di Indonesia, bahkan dunia," ujar Menag Yaqut di Jakarta, Senin (13/11/2023).

Dia berharap kehadiran mushaf Al-Qur'an Bahasa Isyarat ini dapat memudahkan akses masyarakat disabilitas terhadap kitab suci. "Semoga kehadiran mushaf Al-Qur'an Isyarat ini dapat memudahkan akses masyarakat disabilitas terhadap kitab suci," lanjut Menag Yaqut.

Selain mushaf Al-Qur'an Bahasa Isyarat, Kemenag juga memiliki mushaf Al-Qur'an 30 juz standar Braille. Saat ini telah dilakukan proes penyempurnaan cetakan mushaf Al-Qur'an yang diperuntukkan khususnya bagi masyarakat disabilitas netra.

Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) H Abdul Aziz Sidqi mengungkapkan, mushaf Al-Qur'an Isyarat telah hadir dalam format digital dan dapat diakses melalui aplikasi Pusaka Superapps Kementerian Agama. 

Saat ini, kata dia, pihaknya sedang melakukan proses cetak mushaf Al-Qur'an Isyarat dan rencananya terbit pada akhir 2023. "Kita siapkan versi cetaknya. Insya Allah akan selesai pada akhir 2023 ini," kata Aziz, panggilan akrabnya, di Gedung Bayt Al-Qur'an dan Museum Istiqlal, TMII Jakarta.

Senada dengan Menag Yaqut, Aziz mengaku pihaknya telah melakukan kajian. Hasilnya, saat ini belum ada cetakan mushaf Al-Qur'an Bahasa Isyarat. "Setelah kami lakukan semacam kajian, ini adalah mushaf Al-Qur'an Isyarat pertama 30 juz yang ada di dunia," sambungnya.

Menurut Aziz, mushaf Al-Qur'an Isyarat diperkirakan memiliki halaman lebih tebal dari mushaf pada umumnya. Ini karena, mushaf Al-Qur'an Isyarat memuat tidak hanya teks Al-Qur'an saja, tetapi juga akan memuat font isyaratnya.

Mushaf Al-Qur'an Isyarat akan dicetak dalam dua jilid. Yakni, jilid pertama mencakup Juz 1-15, sementara jilid kedua mencakup Juz 16-30. Rencananya, dalam terbitan pertama akan dicetak kurang lebih 1.000 hingga 2.000 eksemplar.

"Kurang lebih sekitar, 1.000-2.000 eksemplar. Jadi, karena ini tidak sama seperti Al-Qur’an biasa, kita buat 2 jilid karena, kalau (juz 1-30) 1 jilid, ini akan tebal sekali," urainya.

Terdapat dua metode yang digunakan dalam mushaf Al-Qur'an Isyarat yaitu metode kitabah dan metode tilawah. Pada proses penyusunannya, Aziz menyebut pihaknya bersinergi dengan para ahli, teman disabilitas tuli, dan berbagai organisasi terkait.

"Bersama-sama merumuskan kesepakatan mengenai huruf, harakat, dan tanda baca. Setelah itu, tim yang sama menyusunnya dengan melibatkan semua stakeholder yang terlibat," tambah Aziz.

"Kita cek satu persatu, kita susun ayatnya mulai dari Al-Fatihah, sampai An-Nas, kita cek dan baca satu persatu, hurufnya harakatnya, karena ini Al-Quran tidak boleh ada yang kurang atau kelebihan huruf maupun harakat. Kami mematikan bahwa nanti Al-Qur’an yang kami cetak sudah sahih, tidak ada lagi kesalahan. Tidak ada lagi kesalahan," jelasnya.

Aziz menjelaskan proses penyusunan mushaf Al-Qur'an Isyarat sudah dimulai sejak 2021 dengan diawali menyusun panduan membaca Al-Qur'an bahasa isyarat. Setelah peluncuran Juz 'Amma bahasa isyarat pada 2022, pihaknya kemudian melanjutkan penyusunan seluruh 30 juz Al-Qur'an dalam bahasa isyarat.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment