Sahabat.com - Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Karangetang berharap warga mewaspadai potensi awan panas guguran Gunung Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.
"Terjadinya awan panas guguran akibat runtuhnya material vulkanik yang menumpuk setelah keluar dari puncak kawah," kata Ketua Pos PGA Karangetang Yudia P Tatipang di Manado, Rabu.
Saat ini, kata dia, luncuran lava pijar terpantau menuruni kemiringan tubuh Gunung Karangetang.
"Aktivitas luncuran lava ditandai dengan asap putih yang memanjang di lereng tubuh gunung, luncuran lava tersebut mengarah ke Kali Kahetang," katanya.
Dia mengatakan, material vulkanik yang dimuntahkan Gunung Karangetang saat ini menumpuk di tubuh gunung pada kemiringan ekstrem.
Hal ini, menurut dia, dapat menyebabkan material vulkanik tidak stabil dan sewaktu-waktu bisa runtuh dan meluncur deras menuruni tubuh gunung.
"Daya rusak awan panas guguran ini cukup besar, suhunya cukup tinggi sehingga radius 300 meter di kiri dan kanan kali atau sungai hangus. Mari tetap waspada," katanya.
Saat ini, kata dia, Pos PGA Karangetang bersama dengan pemerintah kabupaten terus memantau perkembangan aktivitas gunung api di Pulau Siau tersebut.
"Belum ada dusun atau kampung lain yang diungsikan, tetapi semua dalam pemantauan. Kalau memang sudah membahayakan, kami akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten untuk langkah selanjutnya," kata dia.
Sebanyak 17 warga atau 9 kepala keluarga warga Dusun Bolo, Kelurahan Tarorane, Kecamatan Siau Timur, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, diungsikan akibat awan panas guguran Gunung Karangetang.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
Leave a comment