Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Ahli Gizi: Perlu Diwujudkan

04 Februari 2024 10:09
Penulis: Adiantoro, news
Pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. (Instagram @prabowo)

Sahabat.com - Program makan siang gratis yang menjadi program unggulan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka perlu diwujudkan terlepas siapa pun pemimpin yang terpilih pada Pilpres 2024. 

Hal itu dikatakan para ahli gizi dan nutrisi dalam acara diskusi bertajuk "Program Makan Siang Gratis dan Implementasinya di Indonesia" di Media Center Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Jakarta, Sabtu (3/2/2024).

Peneliti Indonesia Food Scurity Review (IFSR) Dian Yunita menyebutkan, program makan siang gratis tidak hanya dapat membantu penanganan stunting dengan menjamin asupan gizi dan nutrisi para siswa dan santri, namun memiliki dampak positif bagi perekonomian.

Sebab, jelas dia, dapat melibatkan pelaku usaha di sekitar sekolah dan pesantren. "Berdasarkan kajian kami terhadap penerapan program makan siang gratis di sekolah di berbagai negara, ditemukan implikasi positif dari penerapan program tersebut," ujar Dian, seperti dikutip dari Antara, Minggu (4/2/2024).

Menurutnya, tidak hanya penguatan nutrisi, tetapi juga ada sisi sosial dan ekonomi yang turut terangkat. Disebutkannya, program makan siang gratis di sekolah-sekolah di Indonesia masih terbatas di sekolah swasta dan sejumlah pesantren.

Dian memperkirakan kurang satu persen sekolah-sekolah dan pesantren yang menyediakan makan siang gratis bagi siswa dan santrinya.

"World Food Programme, badan di bawah PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) mengungkapkan program makan siang di sekolah semestinya menjadi investasi yang paling berharga yang bisa dilakukan oleh pemerintah. Jadi, kenapa kita tidak mulai mengimplementasikan program makan siang gratis di sekolah. Dan sebaiknya program ini diadopsi oleh siapapun pemimpin politik yang terpilih," urainya.

Untuk itu, Dian menilai, program makan siang tersebut layak segera diwujudkan karena dapat mendukung visi Indonesia Emas 2045, atau saat-saat ketika Indonesia diproyeksikan menjadi negara maju saat umur Republik mencapai 100 tahun.

Visi itu, sebut Dian, hanya mungkin terwujud manakala sumber daya manusia (SDM) Indonesia berkualitas. Dan kualitas SDM ditentukan salah satunya dari asupan gizi dan nutrisi yang cukup dan seimbang.

Permasalahnya, berdasarkan data pada 2023, prevalensi stunting di Indonesia mencapai kurang lebih 22 persen. Angka ini masih jauh dari angka yang ditargetkan pemerintah 14 persen.

"Permasalahan gizi di Indonesia itu walaupun turun, tetapi belum mencapai target. Seperti stunting yang ditargetkan 14 persen, sekarang masih 20 persen. Jadi, apa pun programnya yang bisa meningkatkan status gizi dan kesehatan masyarakat itu sangat baik," timpal pakar Nutrisi Institut Pertanian Bogor Prof. Ikeu Tanziha.

Dia meyakini program makan siang gratis di sekolah dapat menjadi intervensi terbaik pemerintah dalam memenuhi gizi anak. "Dengan adanya makan siang di sekolah akan sangat bagus karena targetnya jelas. Semua terima sesuai dengan apa yang harus dimakan," imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Media Digital TKN Prabowo-Gibran, Noudhy Valdrhyno, menyampaikan pasangan calon nomor urut 2 melibatkan banyak pakar saat menyusun berbagai program kerja unggulan, termasuk makan siang dan bagi-bagi susu gratis.

Dia memastikan kebijakan itu akan diterapkan apabila pasangan Prabowo-Gibran terpilih pada Pilpres 2024.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment