Sahabat.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pengendali banjir Sungai Loji dan Banger di Kota Pekalongan, Jawa Tengah rampung pada akhir tahun 2023.
"Biasanya polder itu berbentuk kolam, tetapi karena berada di wilayah permukiman dan tambak, kita buat long storage di mana pada bagian ujungnya kita pasang pompa," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Jakarta, Selasa.
Basuki mengatakan, penanganan banjir dan limpasan rob Kota Pekalongan menggunakan sistem polder dengan komponen meliputi pembangunan tanggul laut, bendung gerak, peningkatan tanggul, pembuatan kolam retensi, dan pemasangan rumah pompa.
Pembangunan tanggul di wilayah pesisir Kota Pekalongan bertujuan untuk mengeringkan kawasan yang selama ini selalu tergenang rob, serta memisahkan antara zona pemukiman penduduk yang kering dan zona tambak yang dibiarkan tergenang. Proyek ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2023.
Kementerian PUPR terus menyelesaikan pembangunan infrastruktur pengendalian banjir dan rob Sungai Loji dan Sungai Banger di Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Wilayah pesisir Kota Pekalongan kerap menghadapi potensi banjir rob akibat pasang air laut Utara Jawa.
Pembangunan pengendali banjir dan rob Sungai Loji dan Sungai Banger terbagi menjadi tiga paket kontraktual. Paket I di antaranya pembangunan kolam retensi dan kolam tambat kapal, area pelimpah, rumah pompa, bendung gerak, parapet Sungai Loji, dan bangunan regulator gate. Pekerjaan dilakukan kontraktor PT Waskita Karya-Agung (KSO) dengan pendanaan APBN 2021-2023 senilai Rp460,74 miliar. Progres fisik hingga 11 Juni 2023 untuk Paket I mencapai 57,4 persen.
Sedangkan Paket II di antaranya pekerjaan normalisasi Sungai Banger, pemasangan parapet Sungai Banger, pemasangan parapet dan normalisasi Sungai Mati, pekerjaan tanggul Pantai Slamaran, pekerjaan tanggul Pantai Degayu, pembangunan rumah pompa Seruni, pekerjaan tanggul pantai rumah pompa Pabean, dan pekerjaan tanggul pantai rumah pompa Sengkarang-Silempeng.
Pekerjaan dilakukan oleh kontraktor PT Brantas Abipraya-Maju (KSO) dengan nilai kontrak Rp282,67 miliar dan progres fisik 66,43 persen.
Paket III berupa pekerjaan tanggul dan long storage Sibulanan (Zona 1,2,3 dan 4), pembangunan rumah pompa Sibulanan, pekerjaan long storage dan rumah pompa Susukan, long storage dan rumah pompa Clumprit, tanggul Sungai Loji, pekerjaan jalan trem Gabus-Susukan serta pekerjaan mekanikal dan elektrikal.
Paket III dikerjakan oleh kontraktor PT Jaya Konstruksi-BRP-APTA (KSO) dengan pendanaan APBN 2021-2023 senilai Rp393,64 miliar dan progres konstruksinya sudah mencapai 79,13 persen.
Dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan infrastruktur pengendalian banjir dan rob Sungai Loji dan Sungai Banger selalu berkoordinasi dan sinergi dengan Pemerintah Kota Pekalongan dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, khususnya dalam menangani permasalahan sosial yang muncul. Salah satu tantangan dalam proyek ini adalah pembebasan lahan pada pembangunan tanggul rob Pantai Degayu dan masih adanya 4 kapal rusak yang berada di trase pekerjaan parapet Sungai Loji.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
Leave a comment