Sahabat.com - Ratusan orang melakukan mudik lebih awal pada Ramadhan 1444 Hijriah yang bertolak dari Pelabuhan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menuju Surabaya, Jawa Timur menggunakan KM Kirana I.
"Saya berangkat lebih awal supaya bisa lebih lama kumpul dengan keluarga, khususnya ibu tinggal di sana. Rencananya kembali ke Sampit setelah Lebaran," kata Syahrani, salah seorang penumpang di Pelabuhan Sampit, Rabu.
Syahrani yang tinggal di Desa Cempaka Mulia Kecamatan Cempaga ini mudik bersama anaknya. Pria yang berprofesi sebagai tukang ini mengaku sudah delapan tahun tidak pulang kampung.
Dia sengaja pulang menggunakan kapal laut karena harga tiketnya jauh lebih murah dibanding dengan tiket pesawat. Selain itu, suasana mudik menggunakan kapal laut juga nyaman karena jumlah maksimal penumpang dibatasi sehingga tidak sampai berdesakan.
"Alhamdulillah harga tiketnya terjangkau sehingga bisa mudik. Suasananya juga nyaman dan tidak berdesakan seperti dulu," kata Syahrani.
Manajer PT Dharma Lautan Utama (DLU) Hendrik Sugiharto menyebutkan, KM Kirana I tujuan Surabaya hari ini mengangkut 532 penumpang, 16 sepeda motor, 5 mobil keluarga dan 6 kendaraan besar.
"Ada peningkatan dibanding biasanya, tapi masih di bawah kapasitas angkut kami. Kapasitas KM Kirana I ini sebanyak 570 penumpang. Sekitar 98 persen dari kapasitas angkut," ujar Hendrik.
Menurut dia, fenomena mudik lebih awal memang selalu terjadi. Bahkan sebelum bulan suci Ramadhan, empat call atau keberangkatan kapal mereka terisi 100 persen dari kapasitas yang tersedia.
KM Kirana I dijadwalkan melayani tujuh kali keberangkatan terhitung sejak H-30 sampai H-2 Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah. Hingga hari ini sudah ada dua kali keberangkatan sehingga tersisa lima kali keberangkatan.
Lonjakan penumpang diperkirakan akan kembali terjadi mulai H-15 mendatang. Untuk itu Hendrik mengimbau masyarakat yang hendak mudik segera membeli tiket agar tidak kehabisan.
"Dari lima call yang tersisa, sebagian sudah terisi penuh. Untuk keberangkatan pada 2 dan 6 April masih open (tiket tersedia), sedangkan tanggal 11, 15 dan 19 April 2023 sudah penuh sesuai kapasitas angkut. Makanya kami juga berharap ada dispensasi penambahan kapasitas," ujar Hendrik.
Sementara itu terkait harga tiket, Hendrik menjelaskan bahwa tarif dasarnya Rp290.000 per penumpang. Terhitung mulai H-20 sampai H-10 lebaran ada kenaikan harga tiket sebesar 30 persen, sedangkan H-9 sampai H-2 ada kenaikan sebesar 40 persen dari tarif dasar.
Hendrik menambahkan, saat ini aturan keberangkatan penumpang sudah jauh lebih longgar dan tidak ada pembatasan. Meski begitu, pihaknya tetap mengimbau kepada calon penumpang untuk menjalani vaksinasi sesuai ketentuan demi kesehatan dan mencegah penularan COVID-19.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
Leave a comment