Rektor Unmuh Babel: Investor harus Mengayomi Masyarakat Adat

26 September 2023 07:14
Penulis: Alber Laia, news
Rektor Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Kepulauan Babel Ir. Fadillah Sabri, S.T. M.Eng memberikan piagam kepada Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Suganda Pandapotan Pasaribu pada Seminar Nasional Perlindungan Hukum Negara Atas Hak Tanah Adat Masyarakat Melayu di Pangkalpinang, Selasa (26/9/2023). (ANTARA/HO-Aprionis)

Sahabat.com - Rektor Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Kepulauan Bangka Belitung (Babel)  Fadillah Sabri,  menegaskan investor harus mengayomi dan memberikan kesejahteraan kepada masyarakat adat. 

"Investasi ini hadir tetapi memberikan kesejahteraan, bukan menggusur masyarakat yang telah tinggal di tanah adat puluhan tahun," kata Fadillah  saat Seminar Nasional Perlindungan Hukum Negara Atas Hak Tanah Adat Masyarakat Melayu di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan, seminar nasional yang digelar Universitas Muhammadiyah Kepulauan Babel juga  dihadiri Penjabat Gubernur Kepulauan Babel, Bupati Bangka Tengah, perwakilan bupati, kades, lurah dan lembaga adat Melayu dan tokoh agama, sebagai wujud akademisi dalam mencari solusi permasalahan tanah adat dan investasi.

"Tidak tertutup kemungkinan sebenarnya permasalahan tanah adat di Pulau Rempang Provinsi Kepulauan Riau ini juga terjadi di Babel, namun masyarakat belum berani berbicara," ujarnya.

Menurut dia sebelum permasalahan tanah adat di Kepulauan Babel meledak, maka Unmuh Babel berupaya mengantisipasi, sebagai upaya kampus melahirkan berbagai solusi untuk mengantisipasi permasalahan tanah adat ini.

"Mudah-mudahan setelah seminar ini akan ada peraturan daerah, peraturan gubernur atau hukum adat di desa, agar investasi dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat di daerah ini," ujarnya.

Ia sedih dengan kasus tanah adat di Pulau Rempang, Kota Batam, karena negara tidak berdaya. Pada hal, pemerintah memiliki kekuatan untuk mengantisipasi masalah masyarakat adat di Pulau Rempang tersebut.

"Masyarakat adat ini harus terlindungi dan semuanya berfikir seperti itu, jika kita dikatakan orang beradat," katanya.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment