Riau giatkan Konsultasi Publik Kembalikan Fungsi Tahura

31 Agustus 2023 11:36
Penulis: Alber Laia, news
Tahura Sultan Syarif Hasyim (SSH) Riau yang kondisinya kini sudah dirambah masyarakat tempatan untuk pembukaan perkebunan sawit baru. dok.Antara.

Sahabat.com - Pemerintah Provinsi Riau kini berupaya menggiatkan konsultasi publik untuk merevisi penataan blok dan rencana pengelolaan jangka panjang Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim (SSH) bersama instansi terkait untuk mengembalikan fungsi tahura tersebut.

"Pemprov Riau membutuhkan upaya tersebut karena masyarakat sudah merambah tahura seluas 4.320,4 hektare untuk membuka lahan baru perkebunan kelapa sawit sesuai inventarisasi tim Universitas Riau," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Minas Tahura, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Riau, Matnuril dalam keterangannya di Pekanbaru, Rabu.

Ia mengatakan, masih hasil inventarisasi tim Unri, dari luas Tahura SSH Provinsi Riau adalah 6.172 hektare namun masyarakat merambah lahan itu seluas 4.320,4 hektare (70 persen).

Ia menyebutkan masyarakat merambah tahura itu cukup luas sehingga mendorong DLHK Riau melakukan konsultasi publik untuk merevisi penataan blok dan rencana pengelolaan jangka panjang Tahura SSH bersama instansi terkait.

"Konsultasi publik ini adalah untuk melakukan penataan blok baru di kawasan Tahura SSH, karena berdasarkan hasil evaluasi terhadap penataan blok yang sebelumnya banyak yang tidak sesuai dengan kondisi di lapangan saat ini," katanya.

Bahkan katanya, sering terjadi konflik penguasaan non prosedural sehingga di lokasi tersebut tidak bisa melakukan rehabilitasi karena upaya rehabilitasi memerlukan kemitraan untuk melakukan perubahan fungsi blok.

Seperti dulu ada blok khusus di Tahura, katanya, diubah menjadi blok rehabilitasi sehingga kemitraan konservasi bisa dikerjakan untuk perbaikan ekosistem.

"Kini di tahura terdapat lima blok seperti blok pemanfaatan, blok koleksi, blok perlindungan, blok rehabilitasi dan blok khusus. Untuk penataan blok terbaru ini dominasi ada pada blok rehabilitasi," katanya.

Berdasarkan hasil inventarisasi yang dilakukan oleh tim Universitas Riau, katanya, tercatat 70 persen kawasan Tahura SSH ini sudah dilakukan perambahan yang didominasi kebun kelapa sawit, kemudian ada juga pemukiman, fasilitas sosial, fasilitas umum dan juga termasuk jalan desa.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment