Sahabat.com - Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo dan Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), yang merupakan Rumah Sakit Pendidikan bagi Fakultas Kedokteran UI, masuk dalam World’s Top Academic Health Centres (AMC) versi Brand Finance tahun 2023.
Sebagai Rumah Sakit Pendidikan terbaik di dunia, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo menempati posisi ke-36, sedangkan RSUI masuk dalam peringkat 101–250.
“UI merasa bangga bahwa di usia yang ke-73 tahun ini, rumah sakit yang ada di UI diapresiasi di level dunia, masuk dalam global top 250 hospital di dunia. Semoga makin banyak kontribusi yang dapat diberikan UI bagi masyarakat,” ujar Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) UI Amelita Lusia di Kampus UI Depok, Rabu.
Indikator penilaian pemeringkatan ini didasarkan pada kategori perawatan pasien, penelitian, dan pengajaran, serta awareness dan familiarity, baik secara lokal maupun global. Brand Finance melakukan wawancara dengan pemangku kepentingan Pusat Medis Akademik atau Academic Medical Centres (AMC) di seluruh dunia untuk memahami faktor mana yang menentukan pusat medis akademis yang paling kuat.
Tujuan dari pemeringkatan ini adalah memahami secara holistik apa yang membuat pusat medis akademik top dunia menjadi unggul di bidangnya.
Brand Finance telah membuat studi yang memungkinkan pemahaman yang transparan dan mendetail tentang persepsi profesional perawatan kesehatan di seluruh dunia, dengan wawasan yang dapat ditindaklanjuti dan target pertumbuhan yang jelas.
The Brand Strength Index (BSI) pada pemeringkatan ini meliputi investasi (25 persen), ekuitas (50 persen) dan kinerja (25 persen). Ukuran investasi mencerminkan sejauh mana lembaga berinvestasi dan mendukung brand. AMC harus berusaha meningkatkan fasilitas, layanan, aksesibilitas, serta faktor-faktor yang dapat menjadi fokus manajemen untuk mengembangkan lembaga mereka.
Untuk ukuran ekuitas, pemangku kepentingan akan dinilai sejauh mana ia menyadari brand dan persepsi mereka terhadapnya. Oleh karena itu, ekuitas brand memiliki bobot tertinggi dalam kerangka kerja BSI karena dapat meningkatkan reputasi dan kemampuan untuk menarik talenta terbaik ke AMC.
Dalam pilar ekuitas, terdapat juga metrik corong seperti awareness dan familiarity di tingkat lokal, regional, dan internasional yang merupakan 25 persen dari BSI. Bobot yang lebih tinggi diberikan pada tingkat internasional untuk mewakili studi global.
Chairman & CEO, Brand Finance, David Haigh dalam rilis yang dikeluarkan mengatakan membangun brand yang kuat merupakan tantangan unik bagi Academic Medical Centres karena struktur AMC yang menawarkan perawatan pasien, penelitian medis, dan pendidikan perlu dipertimbangkan oleh berbagai pemangku kepentingan.
"Tahun ini, Brand Finance telah melakukan studi baru tentang kekuatan brand AMC top dunia, serta menggabungkan semua faktor yang mencerminkan pengembangan merek AMC, persepsi pemangku kepentingan utama, dan manfaat yang diberikan brand yang kuat bagi organisasi,” ujarnya.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
AMIN Gelar Kampanye Akbar di JIS, Ini Tiga Lokasi Parkir Kendaraan
Rekayasa Lawan Arus Mulai Diberlakukan di Tol Jakarta-Cikampek
Leave a comment