Sekda Sebut Penyaluran Beras Bantuan Pangan Tekan Inflasi Jateng

Sahabat.com - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno menyebut penyaluran secara resmi cadangan beras pemerintah untuk Program Bantuan Pangan 2023 akan menekan inflasi di Jateng.

“Selain untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, program bantuan beras dari pemerintah pusat bagi masyarakat miskin di berbagai daerah di Jateng itu juga dapat menekan inflasi daerah, terutama inflasi dari sektor beras,” kata Sekda usai Pelepasan Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah Untuk Bantuan Pangan 2023 di Kabupaten Demak, Kamis.

Bantuan beras sebanyak 10 kilogram untuk masing-masing penerima bantuan pangan (PBP) yang tersebar di 35 kabupaten/kota di Jateng itu diberikan dalam tiga tahap, yakni Maret, April, dan Mei 2023.

Diharapkan permintaan beras berkurang sehingga harga beras terkendali dan inflasi di Jateng menjadi aman.

“Kondisi harga beras sekarang sedang tinggi dan ini salah satu penyebab inflasi di Jateng. Adanya bantuan pangan berupa beras dari pemerintah pusat ini, maka kebutuhan beras masyarakat terutama masyarakat miskin sudah terpenuhi," ujarnya.

Sekda menjelaskan inflasi di Jateng dinilai aneh karena banyak daerah di Jateng yang masuk panen raya, namun harga beras mengalami kenaikan.

Menurut dia, hal ini terjadi karena hasil panen di tingkat petani dijual ke luar daerah Jateng dan kondisi tersebut tidak bisa dicegah karena naiknya harga beras memberikan keuntungan bagi para petani.

Program bantuan beras sebagai tindak lanjut surat dari Kepala Bappenas Nomor 63 tanggal 10 Maret 2023, Badan Pangan Nasional memberikan penugasan kepada Perum Bulog untuk menyalurkan bantuan pangan kepada masyarakat sebanyak 21.5 juta penerima bantuan pangan (PBP).

Dari 21,5 juta PBP, Jawa Tengah mendapatkan pagu alokasi sekitar 3.57 juta PBP.

Untuk Kanwil Bulog Jateng menyalurkan kepada PBP yang tersebar di empat cabang yakni cabang Semarang, Pati, Surakarta, dan Pekalongan.(Ant)