Tingkatkan Destinasi Wisata Ramah Muslim, Wapres Jelaskan Perbedaan Wisata Halal dan Religi

04 Februari 2023 07:58
Penulis: Adiantoro, news
Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin menjelaskan perbedaan wisata halal dan religi di Istana Kepresidenan Yogyakarta, Sabtu (4/3/2022). (NN/SK- BPMI, Setwapres)

Sahabat.com - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin memberikan keterangan pers kepada awak media di Istana Kepresidenan Yogyakarta, Sabtu (4/3/2022), sebelum kembali dari kunjungan kerja (kunker) di Yogyakarta. 

Ketika ditanya tentang pariwisata halal berbasis muslim seperti mengunjungi masjid, Wapres kemudian menjelaskan perbedaan wisata halal dan religi.

"Kalau mengunjungi masjid itu bukan wisata halal, itu ya, itu namanya wisata religi. Kalau wisata halal itu mengunjungi wisata-wisata, semua wisata yang ada, destinasi wisata yang ada, cuma di destinasi itu ada layanan halal, nah itu sebenarnya," jelas Wapres.

"Layanan halal, misalnya ada tempat ibadah, ada restoran halal," tambahnya.

Hadir mendampingi Wapres memberikan keterangan pers kepada awak media tersebut, yakni Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika dan Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi.

Lebih lanjut, Wapres menegaskan, perlu adanya persamaan persepsi mengenai perbedaan kedua istilah tersebut agar tidak terjadi kesalahpahaman.

"Jadi sebenarnya wisata halal itu layanan yang halal di wisata itu. Itu yang barangkali persepsinya yang keliru. Jadi, sehingga ada semacam orang menganggap itu mengubah (halal menjadi religi), sebenarnya tidak. Ini yang perlu diluruskan," tegasnya.

Menurut Wapres, wisata halal tidak hanya dapat dinikmati di negara-negara dengan mayoritas penduduk muslim saja. Namun di semua negara di dunia dapat menyediakan wisata halal.

"Bukan hanya di negara muslim, bahkan di China pun ada. Misalnya di China yang saya pernah hadir itu, di sana ada restoran yang biasa, tapi ada restoran halal, ada tempat salatnya. Bahkan di Korea juga begitu, di mana-mana," imbuh Wapres.

Dalam kesempatan itu, Wapres mengimbau agar dilakukan persamaan persepsi antara istilah wisata halal dan religi. Sehingga, nantinya tidak terjadi kesalahpahaman di kalangan wisatawan.

"Perlu diluruskan (persepsi tentang wisata halal), sehingga kita justru dengan melakukan layanan halal itu menarik banyak wisatawan-wisatawan muslim. Karena itu, maka Jepang, Korea, China, Taiwan juga melakukan itu," tukas Wapres.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment