Sahabat.com - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terus melanjutkan implementasi program unggulan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) pada periode Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1444 Hijriah/Lebaran 2023.
Wakil Ketua TPID Kepri Suryono dalam keterangannya di Batam, Kamis, mengatakan Program GNPIP itu diantaranya operasi pasar atau gelar pangan murah dengan memperhatikan perkembangan harga bahan pangan.
"TPID juga terus memantau ketersediaan stok, kewajaran harga, dan masa kedaluwarsa bahan pokok, termasuk melakukan sidak pasar bersinergi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda)," kata Suryono.
Dengan begitu ia berharap inflasi Kepri dapat dijaga di tingkat yang rendah dan stabil, sehingga dapat menjaga daya beli masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Melalui GNPIP Kepri bertema “Kepri Bersahabat” TPID melaksanakan tujuh program utama yaitu optimalisasi operasi pasar/pasar murah untuk stabilisasi harga bahan kebutuhan pokok, pemberian sarana dan prasarana pertanian untuk meningkatkan produktivitas kepada BUMDes, Kelompok Tani, Pondok Pesantren, dan Koperasi Tani.
Kemudian penguatan ketersediaan bahan pangan melalui kerjasama antar-daerah baik intra Kepri maupun dengan provinsi lain, penguatan budi daya pangan mandiri, penguatan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk data pangan, penguatan koordinasi dan komunikasi, serta fasilitasi distribusi pangan melalui subsidi ongkos angkut.
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan Kota Batam dan Kota Tanjungpinang pada Maret 2023 mengalami deflasi sebesar 0,29 persen (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mengalami inflasi sebesar 0,47 persen (mtm).
"Secara spasial Kota Batam dan Kota Tanjungpinang mengalami deflasi masing-masing sebesar 0,32 persen (mtm) dan 0,04 persen (mtm)," kata dia.
Menurut Suryono, deflasi tersebut dipengaruhi penurunan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, terutama aneka sayuran seperti kangkung, bayam, dan sawi hijau, serta cabai merah dan bawang merah.
"Penurunan harga disebabkan oleh jumlah pasokan sayuran yang meningkat sejalan dengan kondisi cuaca yang membaik, serta panen cabai merah dan bawang merah di beberapa sentra produksi," ujar dia.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
Leave a comment