TransJakarta Beri Bantuan Rp282 Juta Untuk Tangani Tengkes di Jaktim

12 Desember 2023 14:04
Penulis: Habieb Febriansyah, news
Direktur Utama PT TransJakarta Welfizon Yuza saat menyerahkan bantuan secara simbolis untuk penanganan stunting kepada Wali Kota Administrasi Jakarta Timur M Anwar di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kampung Pulo, Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Selasa (12/12/2023). ANTARA/Syaiful Hakim

Sahabat.com - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) memberikan bantuan sebesar Rp282 juta untuk penanganan tengkes (stunting) di Jakarta Timur (Jaktim), khususnya di Kecamatan Makasar dan Kecamatan Kramat Jati.
 
"Hari ini kami menyerahkan bantuan terkait dengan program DKI Jakarta dalam pengentasan tengkes," kata Direktur Utama PT TransJakarta Welfizon Yuza saat menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Wali Kota Administrasi Jakarta Timur M Anwar di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kampung Pulo, Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Selasa.
 
Menurut dia, ada sebanyak 235 anak yang terindikasi tengkes di dua kecamatan itu yang diberikan bantuan makanan bergizi selama 60 hari.
 
"Ini merupakan bentuk kepedulian kami sebagai bagian dari Pemprov DKI untuk mendukung program pemerintah dalam pemberdayaan dan perbaikan kesejahteraan masyarakat. Mudah-mudahan ini bisa berkontribusi," kata Yuza.
 
Penanganan tengkes merupakan program prioritas pemerintah yang tertuang dalam Perpres No.72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dan Keputusan Gubernur DKI Jakarta No.578 tahun 2021 tentang Tim Konvergensi Pengendalian Stunting di Provinsi DKI Jakarta.
 
Stunting merupakan kondisi gagal tubuh fisik maupun otak pada anak akibat kekurangan gizi dalam waktu lama yang disebabkan kekurangan nutrisi selama masa pertumbuhan.

Sementara itu, Wali Kota Jaktim M Anwar mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh PT TransJakarta telah ikut berkolaborasi dalam percepatan penurunan tengkes di Jakarta Timur.
 
"Saya bersyukur dengan bantuan ini, mudah-mudahan dapat membantu percepatan penurunannya di Jaktim," kata Anwar.
 
Dia pun minta kepada penerima bantuan agar makanan bergizi itu diberikan langsung kepada anak balitanya.

Hal itu mengingat banyak orang tua yang tidak memberikan makanannya kepada anaknya itu.
 
"Pastikan 56 hari balita tersebut mengkonsumsi makanan bergizi yang telah disiapkan. Jangan sampai, makanan tambahan itu dimakan oleh orang tuanya sendiri," tegas Anwar.
 
Dia menuturkan penanganan tengkes merupakan hal yang sangat penting karena salah satu ancaman berat bagi bangsa ke depan.
 
"Kalau generasi milenial tidak diperhatikan gizinya, maka tumbuh kembang tidak akan maksimal," kata dia.
 
Pemprov DKI Jakarta sendiri telah berupaya menekan angka tengkes berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) melalui gerakan "Jakarta Beraksi".
 
"Kami telah melakukan upaya penanganan tengkes melalui gerakan orang tua asuh balita tengkes yaitu kepala OPD menjadi orang tua asuh bagi balita terindikasi stunting," ujar Anwar.
 
Pemerintah Kota (Pemkot) Jaktim pun menargetkan angka tengkes turun di bawah 14 persen dengan berbagai program. Saat ini untuk Jakarta Timur masih di angka 14,4 persen dan ditargetkan nol persen di 2024.
 
Secara umum untuk di Provinsi DKI Jakarta, kasus tengkes Jaktim masih di bawah angka Provinsi DKI Jakarta yang mencapai 14,8 persen.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment