Viral! Pria di Sumut Sebar Uang Rp350 Juta di Jalanan

Sahabat.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara (Sumut) duduk sambil menyebar uang pecahan Rp 100 ribu di jalanan, viral di media sosial. Pria tersebut diduga mengalami depresi hingga nekat melakukan aksi itu.

Dilihat Senin (6/11/2023), nampak pria itu hanya mengenakan celana pendek, tanpa baju. Ia duduk di tengah jalan sambil menata uang di atas aspal.

Warga yang melintas tampak memerhatikan aksi pria tersebut. Ada juga yang merekamnya. Uang yang ditatanya di atas aspal itu merupakan uang pecahan Rp 100 ribu. Ada pula tumpukan uang Rp 100 ribu yang berada di samping pria itu.

"Ayo bertanding, siapa yang kaya-kaya itu dulu, di atas langit masih ada langit, artinya apa, kaya kita masih ada yang lebih kaya," kata pria itu.

Sepanjang video, pria itu tampak terus berbicara. Sempat juga dia bernyanyi. Pria itu juga sempat berbaring di atas aspal.

Staf Humas Porles Tapteng Briptu Poniton Simanullang menjelaskan aksi pria itu terjadi Jalan Kartini, Kecamatan Pandan, Sabtu (4/11/2023) pagi. Pria itu merupakan warga sekitar bernama Tambok Hutabarat (52). Tambok diduga mengalami depresi hingga melakukan aksi tersebut.

"Kalau kejadiannya itu hari Sabtu sekitar pukul 07.15 WIB. Iya, depresi, secara langsung memang bapak ini (terlihat) depresi dan hasil medisnya juga depresi," ujar Poniton. 

Ia mengatakan, uang yang disebar pria itu merupakan uang asli. Sebelum melakukan aksinya, Tambok sudah terlebih dahulu mengambil uang sebanyak Rp 350 juta dari bank.

"Berdasarkan informasi, uang yang dipegang bapak itu diambil dari BRI cabang Sibolga, informasi yang kita dapat, total uangnya itu sekitar Rp 350 juta. Itulah (uangnya) dibawa ke simpang jalan itu," kata dia.

Poniton menyebut saat itu sempat terjadi kemacetan di lokasi kejadian. Tak lama, petugas kepolisian dari Polsek Pandan berusaha untuk mengamankan pria tersebut. Setelah itu, Tambok diserahkan kepada keluarganya.

"Setelah diamankan, langsung diserahkan ke keluarga yang tinggal dekat dengan lokasi. Sempat juga buat kemacetan karena ya otomatis mencuri perhatian warga," tandasnya.