Sahabat.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi membagikan kiat pintar dan bijak dalam menggunakan media sosial (medsos) di kalangan para pemuda di Kota Pahlawan, Jawa Timur.
"Saya berharap kepada anak muda di Surabaya, bisa menggunakan medsos ini untuk yang terbaik, seperti halnya menyebarkan kegiatan-kegiatan yang positif," kata Eri Cahyadi dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Rabu.
Menurut dia, perkembangan medsos semakin hari kian pesat dan mudah diakses oleh semua kalangan mulai dari usia muda, remaja, hingga dewasa, dapat mencari berbagai hal melalui platform tersebut.
"Semakin banyaknya informasi yang didapat melalui medsos, sebagai pengguna tentunya harus pintar-pintar memilih dan memilah agar tidak terjerumus ke dalam hal buruk," ujarnya.
Menurutnya, ketika para pemuda Surabaya menyebarkan kegiatan positif melalui medsos, maka secara tidak langsung akan membentuk karakter kebangsaan, sehingga anak muda tidak mudah goyah dan terpengaruh arus informasi buruk di medsos.
Dengan landasan pancasila, kata dia, remaja Surabaya akan memegang teguh lima butir di dalamnya. Butir pertama, Ketuhanan yang Maha Esa, maka generasi muda Surabaya akan memegang teguh nilai-nilai agama dan memiliki toleransi antarumat beragama.
Ketika butir pertama itu diterapkan, maka akan muncul rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab yang merupakan butir kedua.
"Sehingga Kemanusiaan yang Adil dan Beradab ini akan dibentuk di perkampungan di Surabaya, untuk saling mengawasi. Mengawasi dalam hal stunting, gizi buruk, warga miskin dan sebagainya, kemudian dilaporkan ke pemkot untuk ditindak lanjuti. Inilah esensinya gotong royong," katanya.
Kemudian butir ketiga, Persatuan Indonesia. Dengan pemahaman ini maka bangsa Indonesia tak akan mudah dipecah belah.
"Setelah itu ada lagi, yakni Kerakyatan, setelah itu ada Keadilan Sosial. Seperti ketika kita berbuat kebaikan dan sosial, tidak pernah kita melihat perbedaan agama, suku, dan ras, pasti kita bantu. Seperti halnya di Kota Surabaya, ada Baznas, dan lembaga amal lainnya yang membantu satu sama lain. Baznas membantu rumah tidak layak huni (rutilahu) orang muslim, dari gereja membantu rutilahu orang kristen, dan seterusnya," ucapnya.
Ia menambahkan dengan diterapkannya butir-butir Pancasila itu di lingkungan pemkot dan seluruh perkampungan, maka warga Kota Surabaya senantiasa mengutamakan rasa kegotongroyongan dan guyub rukun, sesuai dengan ideologi tersebut.
"Itu yang saya gunakan dalam memimpin warga Surabaya untuk mengubah dan kembali mendalami lagi ideologi Pancasila, termasuk di lingkungan pemkot," katanya.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
Leave a comment